Total Tayangan Halaman
Senin, 18 Juni 2012
Praktikum Psikologi Faal 2 part 1
1.Percobaan : Indera Penciuman (Pembau)
Nama Percobaan : 1.1 Percobaan Indera Pembau dan Membedakan wewangian
Nama Subjek Percobaan : Shiervira Ratu Ismana
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi
a.Tujuan Percobaan: Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah zat yang berupa gas, serta membedakan beberapa wewangian mulai dari bau yang enak sampai bau yang tidak enak.
b.Dasar Teori: Dalam rongga hidung terdapat indera pembau. Apabila kita menghirup udara melalui hidung (bernafas) indera pembau akan bekerja. Dengan adanya indera ini kita dapat mengidentifikasi tempat yang tidak sehat.
Dari sudut evolusi, penciuman merupakan indera yang paling primitif dan paling penting serta penciuman mempunyai jalur yang lebih langsung ke otak dari pada ke indera-indera lain. Kita dapat merasakan selera, apabila kita mengombinasikan sensasi pengecapan dan pembau (Plotnik, 2005: 106).
Penciuman disebut suatu indera kimia, karena menerima rangsangan kimia yang dibawa oleh udara. Pada bagian atas hidung mempunyai area sempit yang berisi sel penerima rangsangan penciuman.
Fungsi penciuman adalah melakukan transduksi mengubah reaksi kimia menjadi rangsangan syaraf. Saat kita menghirup, sebagian kecil udara yang masuk ke hidung mencapai permukaan atas saluran pernafasan, dimana penerima penciuman berada. Orang akan kehilangan penciuman jika virus atau radang dapat merusak penerima penciuman, atau suatu pukulan ke kepala merusak susunan sistem saraf yang mengirim rangsangan ke otak (Bartoshuk S. Beauchamp 1994 dalam Plotnik, 2005:107).
c. Alat yang digunakan: Tempat pembakaran kemenyan, hio,
dupa, sebutir kemenyan, obat nyamuk bakar, dan beberapa macam wewangian (lebih dari 5), wadah kecil, korek api, lilin.
d.Jalannya Percobaan:
1.1 Cium aroma hio, kemenyan, dupa, obat nyamuk bakar sebelum di bakar dan sesudah di bakar.
1.2 Cium aroma wewangian pada kelima wadah yang berisikan 5 macam wewangian.
e.Hasil Percobaan:
1.1 Sebelum dibakar
- Hio : sebelum dibakar, bau hio sudah menyengat.
- Dupa : sebelum dibakar, bau dupa belum terlalu menyengat.
- Obat nyamuk : sebelum dibakar, bau obat nyamuk belum terlalu menyengat.
Sesudah dibakar
- Hio : sesudah dibakar, baunya yang ditimbulkan semakin menyengat
- Dupa : sesudah dibakar, baunya langsung menyengat.
- Obat nyamuk : sesudah dibakar, wanginya seperti arang.
1.2 Wadah 1 (bedak mawar), wadah 2 (stroberi), wadah 3 (bedak bayi), wadah 4 (melati), wadah 5 (aroma aqua)
f. Hasil Sebenarnya:
1.1 Kemenyan, hio, dupa dan obat
nyamuk lebih kuat baunya ketika sudah dibakar. Karena choncanasal superior hanya menerima rangsang benda benda yang dapat menguap dan berwujud gas.
1.2 Wadah 1 (mawar), wadah 2 (stroberi), wadah 3 (clude/bedak bayi), wadah 4 (lavender), wadah 5 (pisang).
g.Catatan: Biasanya dalam hal mengingat bau, wanita lebih peka. Proposisinya dari lima macam wewangian, untuk wanita 5 dan pria 3. Hal ini disebabkan karena pada wanita ruang dalam menerima gas (choncanasal superior) lebih luas. Semakin wanginya, maka semakin mudah dikenal. Semakin lembut wanginya, maka semakin sulit dikenal.
h.Kesimpulan: Dari hasil percobaan yang saya lakukan, disini dapat saya simpulkan bahwa percobaan indera pembau kita dapat mengetahui cara kerja serta fungsi hidung sebagai alat indera pembau, serta kita dapat mengetahui kepekaan indera pembau kita terhadap bau yang ada disekitar kita. Kita juga dapat mengetahui dan membedakan mana saja bau yang pekat, dan mana saja yang netral dengan lingkungan dan udara disekitar kita.
i.Daftar Pustaka:
John P.J Pinel.2009.Biopsychology. Terj Biopsikologi Edisi Ketujuh. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
Puspitawati Ira. 1998. Psikologi Faal. Depok. Gunadarma.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar