Total Tayangan Halaman

Selasa, 08 Oktober 2013

Tugas 1 Softskill


Tugas 1 Softskill
Psikologi Managemen
Nama        : Shiervira Ratuismana
NPM          : 16511745
Kelas         : 3PA06
Judul         : Pengertian Managemen, Jenis Managemen, dan Kepemimpinan.
                    : Pengertian Perencanaan, Manfaat Perencanaan, Jenis Perencanaan.

1.1  Pengertian Managemen
Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Bila dilihat dari literatur-literatur yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian:
1.      Manajemen sebagai suatu proses
2.      Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3.      Manajemen sebagai suatu ilmu (science) dan sebagai seni (art)
Manajemen merupakan suatu proses, melihat bagaimana cara orang mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses yang dapat dilihat dari pengertian menurut:
1.  Excylopedia of The social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, Manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen suatu kolektivitas, yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaannya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni:
1. Chaster I. Bernard dalam bukunya yang berjudul “The Function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan George R Terry.
2. Marry Parker Follet menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
1.2  Jenis Managemen
Berikut merupakan jenis-jenis manajemen:
·         Manajemen Sumber Daya Manusia
Merupakan penerapan manajemen berdasarkan fungsi untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang dijalankan dan bagaimana sumber daya manusia tersebut dapat dipelihara dan tetap dijaga kualitas pekerjaan yang senantiasa terus bertambah.
·         Manajemen Pemasaran
Kegiatan yang berdasarkan fungsi pada inti usaha untuk mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan konsumen dan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya.
·         Manajemen Produksi
Penerapan manajemen berdasarkan fungsi untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik yang efisien.
·         Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsi yang intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
·         Manajemen informasi
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsi yang intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
·         Manajemen Operasi
Area bisnis yang berfokus pada proses memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan efisien.
1.3 Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan tema yang populer, yang tidak saja dibicarakan dan diteliti oleh para sarjana ilmu-ilmu sosial, ilmu perilaku, tapi yang dibicarakan pula oleh masyarakat pada umumnya. Meskipun telah banyak teori kepemimpinan yang dikembangkan belum ada satu teori pun yang dirasakan paling sempurna.
Storgdill (1974) menyatakan bahwa jumlah macam batasan tentang kepemimpinan dapat dikatakan sama dengan jumlah orang yang telah mencoba membuat batasan tentang pengertian tersebut. Pernyataan ini menggambarkan kemajemukan pengertian kepemimpinan ini.
Manajemen sering dikacaukan dengan kepemimpinan. Bennis dan Nasus (1985) melihat perbedaan yang mendasar antara manajemen dan kepemimpinan. Hersey dan Blanchard (1982) mengatakan bahwa: kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektivitas, sedangkan memanajemeni lebih berhubungan dengan efisiensi. Bennis menyatakan bahwa pemimpin  do the right things, sedangkan manajer do the things right.
Kepemimpinan merupakan sesuatu yang paling penting bagi manajer. Para manajer merupakan pemimpin (dalam organisasi mereka), Sebaliknya pemimpin tidak perlu menjadi manajer. Seorang manajer, menurut Drucker (1966) adalah seorang “pekerja berpengetahuan”, yaitu: The man who puts to work what he has between his ears rather than the brawn of his muscles or the skill os his hands.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002). 
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi.

2.1 Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen, karena tanpa adanya perencanaan, fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. 
Perencana dapat berupa rencana formal dan rencana informal. Perencanaan informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan pemahaman bersama tentang apa yang perlu dilakukan. Akhirnya, rencana spesifik yang ada terjalin untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan sering disebut fungsi manajemen primer karena menetapkan dasar untuk semua hal lain. Manajer melakukan tindakan mengorganisir, memimpin, dan mengontrol. Ini melibatkan dua aspek penting: tujuan dan rencana. Perencanaan menentukan tujuan organisasi, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan kerja.
2.2 Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanan bagi suatu organisasi:
1.      Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
2.      Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
3.      Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
4.      Manajer dapat memehami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.

2.3 Jenis Perencanaan
Ada 3 jenis perencanaan, yaitu perencanaan strategis, taktis dan operasional.
1.      Perencanaan Strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi serta tindakan untuk mencapainya.
2.      Perencanaan Taktis, bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampungkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian ini dilakukan secara sistematik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi yang dijalankan secara dinamis dan interaktif dengan orang lain dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.
3.      Perencanaan Operasional
Perencanaan yang dilakukan karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional sangat mempengaruhi dan menentukan bersama dengan hasil taktik.


Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P. Management / Stephen P. Robbins, Mary Coulter. — 11th ed. p. cm.Includes bibliographical references and index.
Wiludjen, Sri SP. 2007. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Republika.co.id
Merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar