BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alam merupakan karunia Tuhan Yang Mahas Esa yang diberikan kepada manusia untuk dinikmati, tetapi bukan hanya itu saja alam harus dijaga agar tetap terus dilestarikan dengan baik. Pada hakikatnya, alam merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena di alam semesta yang terjadi dalam kehidupan manusia. Alam menyediakan begitu banyak energi. Potensi daya alam dapat digunakan untuk kebutuhan dan kepentingan manusia. Namun, manusia terkadang masih saja tidak mensyukuri apa saja yang sudah tersedia dalam hidup ini.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi suatu kejadian yang timbul dalam kehidupan yang dapat menjadi sebab timbulnya kejadian lain yang dapat memberdayakan dan merusak kehidupan itu sendiri. Interaksi kita dengan alam dan lingkungan sekitar, akan menentukan bagaimana kepedulian kita pada setiap apa saja yang sudah terjadi di sekitar kita. Alam memiliki hukum alam yang mengatur segala sesuatu dalam kehidupan dan akan menghukum semuanya tanpa ada batasnya pada setiap yang melanggarnya, tetapi tidak sedikit pun yang melanggarnya akan terkena dampaknya. Namun, alam juga mengajarkan bagaimana cara meraih kesuksesan dalam hidup.
Pengalaman dalam hidup menunjukan ketidakmampuan kita menentang dan melawan bencana alam. Berdasarkan apa yang kita lihat selama ini, kita lebih banyak terlihat ingin menguasai lingkungan denga cara-cara yang tidak terpuji, contohnya saja merusak eskosistem alam berupa membuat hutan menjadi gundul, pencemaran yang disebabkan limbah pabrik, memancing ikan menggunakan pukat harimau serta melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak alam itu sendiri. Alam hidup seperti manusia, jika ia marah dan murka, ia akan mengungkapnya seperti halnya manusia.
Komunikasi efektif dapat tercipta jika ada pengaruh dari informasi yang disampaikan dan kebudayaan yang terjadi didalam masyarakat. Lingkungan adalah tempat dimana seseorang bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama. Lingkungan yang ditempati oleh seseorang bisa berbentuk lingkungan yang sempit dan lingkungan yang luas. Di dunia ini manusia memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari banyak segi. Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan. Oleh karena itu, manusia memengang peranan penting dalam membangun kehidupan untuk menjadi lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pembahasan
Petir adalah salah satu fenomena alam yang disebabkan karena adanya peluahan muatan elektrik di atmofir yang memiliki arus yang tinggi. Petir merupakan hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besar sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat berupa guntur atau halilintar. Halilintar dapat membunuh manusia, merusak apapun yang tersambar, bahkan bisa menghancurkan bangunan, pemancar, pohon-pohon dan lainnya. Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif (proton). Menurut ahli fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda, ada beberapa tahapan yang biasamya dilalui. Pemampatan muatan listrik pada awan, pada umumnya akan menumpuk bagian paling atas awan yang bermuatan negatif. Pada bagian tengah merupakan tempat muatan listrik bermuatan positif, sementara di bagian permukaan merupakan bagian muatan negatif yang bergabung menjadi satu dengan muatan positif. Maka pada bagian permukaan inilah petir bisa berlontaran. Prisip dasarnya kira-kira saman dengan lompatan api pada busi.
Adapun difinisi halilintar menurut The Title Oxford Dictionary di sebut, “light ning” sis visible electric discharge between cloud or cloud and ground (loncatan atau pelepasan listrik yang dapat terlihat antara awan-awan atau antara awan dan tanah.lebih lanjut lagi disebukan oleh kamus The Advances Learner’s Dictionary of Current English (oleh A.S. Hornby, E.V. Gatenby, dan H. Wakefield) disebutkan, “Lightning:flash or bight light produced by natural electricity in the sky, with thunder” ( halilintar atau kilat adalah cahaya atau sinar terang yang dihasilkan oleh listrik alam di langit, disertai guntur).
Proses terjadinya petir karena adanya hubungan interaksi awan dengan awan, keadaan didalam awan itu sendiri, kondisi awan yang berada diudara, kondisi hubungan antara awan dengan kondisi bumi yang tidak seimbang dan lain sebagainya. Petir hanya menyambar saat hujan atau badai terjadi. Petir dapat menyambar sebelum, pada saat atau setelah hujan atau badai. Bahkan petir sering muncul di langit biru pada cuaca yang cerah. Petir tidak dapat menyambar tempat yang sama ke dua kalinya. Petir sering menyambar di tempat yang sama berulang-ulang, terutama tempat yang tinggi dan berujung lancip, seperti gedung pencakar langit, wilayah perbukitan dan tiang-tiang metal yang berdiri kokoh.
2.2 Pokok Pikiran
Saat ini di Indonesia sudah banyak isu berkembang mengenai fenomena-fenomena alam yang aneh terjadi dalam kehidupan masyarakat dan sudah menjadi jadi perbincangan hangat jika banyak berita bermunculan di media cetak maupun di media elektronik. Terkadang apa yang kita dengar tentang fenomena-fenomena yang terjadi dapat membuat hampir seluruh masyarakat dibuatnya menjadi resah, tapi tak sedikit orang juga menganggap itu hanyalah sebuah hal yang kebetulan terjadi.
Banyak sekali kejadian-kejadian aneh berkembang diluar pemikiran manusia. Seperti yang kita tahu, pernah suatu ketika dalam berita di media elektronik tersiar kabar mengenai seorang anak yang sedang melintasi jalan saat hujan, tiba-tiba ia tersambar petir. Dalam berita tersebut menjelaskan bahwa ketika anak tersebut tersambar petir dan anak jatuh pingsan. Ketika anak tersebut tersadar, anak tersebut tidak merasakan hal-hal apapun. Padahal jika ada seseorang yang tersambar petir, maka seharusnya bergegas memberi pertolongan karena petir sangat berbahaya. Namun yang terjadi dan nyatanya anak tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Tersadar dari pingsan, anak tersebut menemukan sebuah batu yang mungkin sekarang bisa disebut batu ajaib.
Dalam menjalani keseharinya, orang tua dari anak itu merasakan adanya hal yang aneh dengan sang anak. Anak tersebut cenderung jadi pendiam dan menutup diri. Ketika ada salah satu kerabat anak tersebut mengeluh sakit, tiba-tiba anak ini datang mendekati saudaranya tersebut dan memberi air minum yang sudah dicelup batu yang tersambar petir. Alhasil beberapa saat kemudian, saudaranya yang merasakan kondisinya membaik. Setelah anak tersebut anggap berhasil menyembuhkan orang yang sakit layaknya seperti dokter, akhirnya lewat berita di media cetak maupun elektronik, si anak kecil tersebut menjadi bahan pembicaraan dikalangan masyarakat dan dari situlah munculnya banyak komentar dan pendapat dari masyarakat mengenai metode cara penyembuhan alternatif instan yang berasal dari petir.
Anak kecil yang kerap di sapa “Ponari” dukun dari jombang, berkat kejadian tersebut, kehidupannya berubah dari seorang anak kecil biasa menjadi seorang anak kecil yang luar biasa. Setelah cukup lama menjadi perbicangan hangat di masyarakat, akhirnya ia terkenal berkat batu ajaib yang dia temukan. Banyak warga sekitar rumahnya bahkan masyarakat yang datang dari kejauhan, tapi seluruh daerah sekitar berbondong-bondong membawa air agar dicelupi batu milik ponari. Mereka menginginkan kesembuhan dengan meminum air yang dicelup batu tersebut. Begitu banyaknya, hingga saat itu membuat empat orang tergencet-gencet dan membawa pada kematian. Tidak hanya itu, ketika keluarga Ponari menutup tempat prakteknya karena Ponari harus sekolah, masyarakat menyerbu sumur-sumur tetangga Ponari dan menganggap air di sana juga terpengaruh batu. Bahkan mengambil air got di rumah Ponari dengan harapan air bekas mandi yang tercelup batu akan berpengaruh ke air got itu.
Berdasarkan pengamatan yang dapat dilihat dari kisah ponari anak si ajaib ini, dapat dipastikan bahwa masyarakat dapat mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat fiksi. Sebenarnya jika kita dapat melihat dari sisi yang benar, penyakit tersebut bisa disembuhkan bukan karena batu yang terkena petir tersebut. Melainkan kesembuhan itu datangnya dari sang pencipta, mungkin hanya caranya saja untuk menafsirkannya berbeda. jika memang batunya ponari mengandung khasiyat dengan kandungan zat tertentu yang bisa menyembuhkan suatu penyakit, maka bisa saja begitu. Tapi persoalannya perilaku masyarakat yang datang ke sana sudah sangat tidak realistis karena mereka lebih percaya pada kekuatan mistisnya.
Karena keterbatasan akan ilmu pengetahuan, hampir sebagian masyarakat jadi percaya. Padahal manusia itu diciptakan untuk memiliki keyakinan dan pemikiran yang meluas, karena mereka mempunyai kepercayaan lewat adanya agama dalam kehidupan mereka. Tapi jika karena hal-hal seperti ini dianggap sebagai sesuatu hal yang lumrah, maka tingkat kepercayaan akan takdir yang sudah melekat pada diri kita akan memudar begitu saja dan hal tersebut tidak baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seharusnya kita sebagai masyarakat, harus memberikan perhatian kepada masyarakat yang tidak memiliki atau memiliki kekurangan dalam ilmu pengetahuan. Sehingga tidak terjadi salah pengertian mengenai fenomena-fenomena yang kerap terjadi. Memang diakui, di Indonesia tingkat pendidikan di seluruh wilayahnya masih dalam presentase yang memperihatinkan. Maka untuk mencegah hal tersebut, kita bisa memberikan pembelajaran sebagai pengantar dan menambah ilmu. Agar kebodohan di negeri ini bisa dihapuskan dan kita dapat membangun negara yang cerdas serta berprestasi.
3.2 Saran
Percayalah akan hal-hal yang sudah diajarkan dalam agama kita masing-masing, jangan mempercayai hal-hal yang tidak pasti. Karena itu akan merugikan diri sendiri bahkan orang lain.
____________________________________________________________
Daftar Pustaka
Sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/1853071-berpikir-positif-berdasarkan-fenomena-halilintar/#ixzz1oumDst1G
http://mediaislamnet.com/2010/01/fenomena-ponari-cermin-masyarakat-sakit/
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943463-pengertian-kepribadian-menurut-para-ahli/#ixzz1i7zMDUpB
Nugrho Achmad Muchji, Widyo. 1994. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta. Gunadarm
Heru Basuki A.M. 2008. Psikologi Umum. Jakarta. Gunadarma
kawan, Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa
BalasHapusUniversitas Gunadarma. Edisi
Desember2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100
pemenang, atau 10 pemenang
untuk setiap kategori. link
http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn
=755
kalian nggak mau ketinggalan kan untuk update terhadap berita
studentsite dan baak , maka dari itu, yuk pasang RSS di Studentsite
kalian.. untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS ,
silahkan kunjungi link ini
http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5
makasi :)