Nama: Shiervira Ratu ismana
NPM: 16511745
Kelas: 2PA06
TOKOH-TOKOH PSIKOLOGI
A.
Psikoanalisa
B.
Behavior
C.
Humanistik
1.
CARL JUNG
- Lahir di
Swiss, 26 Juli 1875.
- Aspek
agama dan medis berpengaruh dalam keluarga.
- Anak ke 2
dari 3 bersaudara.
- Saat usia
sekolah, Jung menyadari dua aspek terpisah dari dirinya (kepribadian 1 dan
kepribadian 2).
-
Interpretation of dream (pertemuan Jung dan Freud).
- Ketua
International Psychoanalysis Association.
Teori
Psikoanalitik
Tingkatan
kepribadian, dinamika kepribadian, tipe-tipe psikologis, perkembangan
kepribadian.
Tingkatan
Psyche
Kesadaran
(ego) sama seperti kesadaraan Freud.
Tanda-tanda:
Persepsi-persepsi, ingatan-ingatan, pikiran-pikiran, perasaan sadari.
Ketidaksadaraan
A.
Ketidaksadaraan Personal
- Freud's
preconscious dan Unconscious.
- Pengalaman
yang pernah disadari tapi dilupakan atau diabaikan (bersifat lemah).
- Materi
ketidaksadaran personal "kompleks"
- Kompleks:
kumpulan gagasan yang bersifat personal diwarnai dengan perasaan.
- Mother Complex
B.
Ketidaksadaran Kolektif
- Kondisi
psikis yang potensial, diturunkan dari generasi ke generasi.
- Deeper
level of the Unconscious.
- Komponen
Struktural: Arketipe (Archetype)
Arkhetipe
Arkhetipe
adalah suatu bentuk pikiran (ide) universal yang mengandung unsure emosi yang
besar. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran atau visi yang dalam kehidupan
normal berkaitan dengan aspek tertentu dari situasi. Asal usul arkhetipe
merupakan suatu deposit permanent dalam jiwa dari suatu pengalaman yang secara
konstan terulang selama banyak generasi. Misalnya banyak generasi yang telah
melihat matahari terbit setiap hari. Pengalaman berulang yang mengesankan ini takhirnya
tertanam dalam ketidaksadara kolektif dalam suatu bentuk arkhetipe dewa
matahari, badan angkasa yang kuat, berkuasa dan pemberi cahaya.
No
|
Arketipe
|
Keterangan
|
1.
|
Persona
|
Persona
adalah topeng yang dipakai pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan
kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta tuntutan tentang arketipenya sendiri.
Ia merupakan peranan yag dibrikan masyarakat kepada seseorang yang diharapkan
dimainkan dalam hidupnya. Tujuannya adalah unutk menciptakan kesan tertentu
pada orang lain dan seringkali ia melupakan hakikat kepribadian sesungguhnya.
Apabila
ego mengidentifikasikan diri dengan persona, maka individu menjadi lebih
sadar akan bagian yang dimainkannya daripada perasaanya sesungguhnya. Ia
menjasi terasing dari dirinya, dan seluruh kepribadiannya menjadi rata atau
berdimensidua. Ia menjadi manusia tiruan belaka, sekedar pantulan masyarakat,
bukan seorang manusia otonom.
|
2.
|
Anima dan
Animus
|
Jung
mengaitkan sisi feminis kepribadian pria dan sisi maskulin kepribadian wanita
dengan arkhetipe-arkhetipe. Arkhetipe feminine pada pria disebut anima,
arkhetipe maskulin pada wanita disebut animus. Arkhetipe ini ditentukan oleh
kelenjar-kelenjar seks dan kromosom namun juga ditentukan pengalaman dimana
pria dan wanita hidup berdampingan selama berabad lamanya.
Arkhetipe-arkhetipe
tidak hanya menyebabkan masing-masing jenis menunjukkan cirri-ciri lawan
jenisnya tetapi mereka juga dapat tertarik pada lawan jenisnya. Pria memahami
kodrat wanita berdasarkan animanya, wanita memahami kodrat pria berdasarkan
animusnya.
|
3.
|
Bayang-bayang
|
Bayang-bayang
mencerminkan sisi binatang pada kodrat manusia. Arkhetipe bayang-bayang
mengakibatkan munculnya perasaan, tindakan yang tidak menyenangakan dan
patutu dicela masyrakat dalam kehidupan dan tingkah laku. Selanjutnya semua
ini bisa disembunyikan dari pandangan public oleh persona atau direpresikan
kedalam ketidaksadaran pribadi.
|
4.
|
Diri
(self)
|
Arkhetipe
ini mengungkapkan diri sebagai lambang, dan lambang utamanya adalah mandala
atau lingkaran magis. Diri adalah tujuan hidup, suatu tujuanyang terus
menerus diperjuangkan orang tetapi yang jarang tercapai. Ia memotivasikan
tingkah laku manusia dn mencarikebulatan, khususnya melalui cara-cara yang
disediakan oleh agama. Pengalaman religius sejati merupakan bentuk pengalaman
yang paling dekat dengan ke diri (self-hood) yang mampu dicapai oleh
kebanyakan manusia. Jung menemuka diri dalam penelitian-penelitian dan
observasinya tentang agama Timur, dimana perjuangan kearah kesatuan dan
persatuan dunia melalui praktik ritual keagamaan seperti Yoga yang jauh lebih
maju daripada agama di kalangan Barat.
|
5.
|
Sikap
|
Jung
membedakan dua sikap atau orientasi utama kepribadian, yakni sikap ekstraversi
dan sikap introversi. Ekstrover adalah kecenderungan yang mengarahkan
kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri. Seorang
ekstrover memiliki sifat social, lebih banyak berbuat daripada merenung dan
berpikir. Ia juga adalah orang yang penuh motif-motif yang dikoordinasi oleh
kejadian-kejadian eksternal.
Jung
percaya bahwa perbedaan tipe kepribadian manusia dimulai sejak kecil. Jung
mengtakan bahwa “tanda awal dari perilaku ekstrover seorang anak adalah
kecepatannya dalam beradaptasi dengan lingkungan dan perhatian yang luar
biasa, yang diperankan pada objek-objek, khususnya pada efek yang diperoleh
dari objek-objek itu. Ketakutannya
pada obje-objek sangat kecil. Ia hidup dan berpindah antara objek-objek
itudengan penuh percaya diri. Karena itu ia bebas bermain dengan mereka dan
belajar dari mereka. Ia sangat berani. Kadang ia mengarah pada sikap ekstrem
sampai pada tahap risiko. Segala sesuatu yang tidak diketahuinya selalu
memikat perhatiannya.
Bentuk
neurotic yang sering diderita orang ekstrover adalah hysteria. Hysteria akan
semakin besar dan panjang untuk menarik perhatian orang lain dan untuk
menimbulkan kesan yang baik bagi orang lain. Mereka adalah orang yang suka
diperhatikan, suka menganjurkan, berlebihan dipengaruhi orang lain, suka
bercerita, yang kadang mengaburkan kebenaran.
Introvert
adalah suatu orientasi kedalam diri sendiri. Secara singkat seorang introvert
adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak social. Minat dan
perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dn pengalamannya sendiri. Seorang
introvert cenderung merasa mampu dalam upaya mencukupi dirinya sendiri,
sebaliknya orang ekstrover membutuhkan orang lain.
Jung
menguraikan perilaku introvert sebagai orang pendiam, menjauhkan diri dari
kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak
senang berada di tengah orang banyak, merasa kesepian dan kehilangan di
tengah orang banyak. Ia melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, menutup
diri terhadap pengaruh dunia luar. Ia oran gyang tidak mudah percaya, kadang
menderita perasaan rendah diri, karena itu ia gampang cemburu dan iri hati.
Ia mengahadapi dunia luar dengan suatu system pertahanan diri yang sistematis
dan teliti, tamak sebagai ilmuan, cermat, berhati-hati, menurut kata hati, sopan
santun, dan penuh curiga.
Dalam
kondisi kurang normal ia menjadi orang yang pesimis da cemas, karena dunia
dan manusia sekitarnya siap menghancurkannya. Dunianya adalah suatu pelabuhan
yang aman. Tempat tinggalnya (rumah) adalah yang teraman. Teman pribadinya
yang terbaik. Karena itu tidak mengherankan orang-orang introvert sering
tampak sebagai orang yang cinta diri tinggi, egois, bahkan menderita
patologis.
Salah satu
tanda introvert pada diri seorang anak
adalah reflektif, bijaksana, tenggang rasa, pemalu, bahkan takut pada
objek baru. Sedangkan cirri introvert pada orang dewasa adalah kecenderungan
menilai rendah hal-hal atau orang lain
|
6.
|
Fungsi
Psikologis Kepribadian
|
Perasaan
adalah fungsi evaluasi, ia adalah nilai benda-benda yang bersifat positif
maupun neatif bagi subjek. Fungsi perasaan memberikan kepada manusia
pengalaman-pengalaman subjektifnya tentang kenikmatan dan rasa sakit, amarah,
ketakutan, kesedihan, kegembiraan dan cinta. Penginderaan adalah fungsi
perseptual atau fungsi kenyataan. Ia menghasilkan fakta-fakta konkret atau
bentuk representasi dunia.
Intuisi
adalah persepsi melalui proses-proses tak sadar dan isi di bawah ambang
kesadaran. Orang-orang yang intuitif melampaui fakta-fakta, perasaan-perasaan
dan ide-ide dalam mencari hakikat kebenaran. Berpikir melibatkan ide-ide dan
intelek. Dengan berpikir manusia berusaha memahami hakikat dunia dan dirinya
sendiri.
Pikiran
dan perasaan disebut fungsi rasio karena mereka memakai akal, penilaian,
abstraksi dan generalisasi. Mereka memungkinkan manusia menemukan hukum-hukum
dalam alam semesta. Pendriaan dan intuisi dipandang sebagai fungsi irasional
karena mereka didasarkan pada persepsi tentang hal yang konkret,khusus, dan
aksidental.
|
.
DINAMIKA
KEPRIBADIAN
Dinamika
kepribadian bersifat rentan terhadap pengaruh-pengaruh dan modifikasi dari
luar, ia tidak akan mencapai keadaan stabil yang sempurna, hanya bisa bersifat
stabil relative.
a. Energi
Psikis
Energi
psikis merupakan manifestasi kehidupan, yakni energi organisme sebagai system
biologis. Energi psikis lahir seperti semua energi vital lain, yakni dari
proses metabolic tubuh. Energi psikis tidak dapat diukur atau dirasakan, namun
terungkap dalam bentuk daya-daya actual atau potensial. Keinginan, kemauan,
perasaan, perhatian,dan perjuangan adalah contoh-contoh dari daya actual dalam
kepribadian;disposisi, bakat, kecenderungan, kehendak hati, dan sikap adalah
contoh daya potensial.
b. Prinsip
Ekuivalensi
Prinsip
ekuivalensi menyatakan bahwa jika energi dikeluarkan unutk menghasilkan suatu
kondisi tertentu, maka jumlah yang akan dikeluarkan itu akan muncul di salah
satu tempat lain dalam sistem.
Prinsip
ekuivalensi menyatakan bahwa jika energi dikeluarkan dari salah satu system,
misalnya ego, maka energi itu akan muncul pada suatu system yang lain, mungkin
persona. Atau jika makin banyak nilai direpresikan ke dalam sisi bayang-bayang
kepribadian, maka nilai itu akan tumbuh kuat dengan mengorbankan stuktur lain
dalam kepribadian.
c. Prinsip
Entropi
Prinsip
entropi menyatakan bahwa jika dua benda yang berbeda suhunya bersentuhan maka
panas akan mengalir dari benda yang suhunya lebih panas ke benda yang suhunya
leih dingin. Prinsip entropi yang digunakan Jung unutk menerangkan dinamika
kepribadian menyatakan bahwa distribusi energi dalam psikhe mencari
keseimbangan. Misalnya orang yang terlalu ekstrovert terpaksa mengembangkan
bagian introvert dari kodratnya. Kaidah umum dalam psikologi Jungian adalah
setiap perkembangan yang berat sebelah akan menimbulkan konflik, tegangan,
tekanan, sedangkan perkembangan yang seimbang dari semua unsur kepribadian akan
menghasilkan keharmonisan, relaksasi dan kepuasan.
d.
Penggunaan Energi
Seluruh
energi psikis digunakan untuk keperluan kehidupannya, dan untuk pembiakan
spesies. Ini merupakan fungsi instingtif yang dibawa sejak lahir seperti lapar
dan seks.
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Jung yakin
bahwa manusia tetap berkembang atau berusaha berkembang dari tahap perkembangan
yang kurang sempurna ke tahap perkembangan yang lebih sempurna.
a.
Kausalitas versus Teleologi
Menurut
pandangan ini, kepribadian manusia dipahami menurut ke mana ia pergi bukan di
mana ia telah berada. Sebaliknya masa sekarang dapat dijelaskan oleh masa
lampau,peristiwa sekarang adalah hasil akibat atau pengaruh dari keadaan
sebelumnya. Masa sekarang tidak hanya ditentukan oleh masa lampau (kausalitas)
tetapi ditentukan juga oleh masa depan (teleologi).
b.
Sinkronisitas
Prinsip itu
diterapkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat yang sama, tetapi
peristiwa itu tidak disebabkan oleh peristiwa yang lain. Misalnya orang
berpikir tentang seseorang lalu orang itu muncul, atau orang bermimpi tentang
sakit atau kematian sanak keluarganya, kemudian ia mendengar peristiwa itu
terjadi bersamaan dengan mimipinya itu. Jung menunjuk banyak literature tentang
telepati jiwa, kewaskitaan, dan tipe-tipe lain sebagai bukti prinsip
sinkronisitas.
c. Hereditas
Bagi Jung
insting alamiah manusia diwariskan oleh para leluhurnya berkali-kali dan telah
melewati berbagai generasi. Potensi yang diwariskan ini memiliki ragam
penglaman yang sama seperti leluhur dalam bentuk arkhetipe-arkhetipe.
d.
Tahap-tahap perkembangan
Dalam
tahun-tahun paling awal, libido disalurkan dalam kegiatan-kegiatan yang
diperlukan supaya tetap hidup. Sebelum usia lima tahun, nilai-nilai seksual
mulai tampak dan mencapai puncakanya selama masa adolesen. Dalam masa muda
seseorang dan awal-awal tahun dewasa, insting kehidupan dasar dan proses vital
meningkat. Orang muda adalah penuh semangat, giat, impulsive, penuh gairah, dan
masih banyak tergantung pada orang lain. Inilah periode kehidupan dimana orang
belajar bekerja, kawin dan mempunyai anak-anak dan menjadi mapan dalam
kehidupan masyarakat.
Ketika
individu mencapai usia akhir 30-an atau awal 40-an terjadi perubahan nilai yang
radikal. Minat-minat dan segala sesuatu yang dikejar pada masa muda kehilangan
nilainya dan diganti oleh minat-minat baru yang lebih berbudaya dan kurang
biologis. Orang yang berusia setengah baya menjadi lebih introvert dan kurang
impulsive. Kebijaksanaan dan kecerdasan menggantikan gairah fisik dan kejiwaan.
Nilai-nilai individu diterapkan dalam kegiatan social, agama, kenegarawan,
filosofis. Orang menjadi lebih spiritual.
2.
ALBERT BANDURA
Albert Bandura lahir pada tanggal 4 Desember
1925,di kota kecil Mundare bagian selatan Alberta, Kanada. Dia sekolah di
sekolah dasar dan sekolah menengah yang sederhana, namun dengan hasil rata-rata
yang sangat memuaskan. Setelah selesai SMA, dia bekerja pada perusahaan
penggalian jalan raya Alaska Highway di Yukon.
Dia menerima gelar sarjana muda di bidang
psikologi dari University of British of Columbia tahun 1949. Kemudian dia masuk
University of Iowa, tempat di mana dia meraih gelar Ph.D tahun 1952. Baru
setelah itu dia menjadi sangat berpengaruh dalam tradisi behavioris dan teori
pembelajaran.
Waktu dia Iowa, dia bertemu dengan Virginia
Varns, seorang instruktur sekolah perawat. Mereka kemudian menikah dan
dikaruniai dua orang puteri. Setelah lulus, dia menerukan pendidikannya ke
tingkat post-doktoral di Wichita Guidance Center di Wichita, Kansas. Tahun
1953, dia mulai mengajar di Standford University. Di sini, dia kemudian bekerja
sama dengan salah seorang anak didiknya, Richard Walters. Buku pertama hasil
kerja sama mereka berjudul Adolescent Aggression terbit tahun 1959. Sayangnya,
Walters mati muda karena kecelakaan sepeda motor. Bandura menjadi presiden APA
tahun 1973, dan menerima APA Award atas jasa-jasanya dalam Distinguished
Scientific Contributions tahun 1980.
Albert Bandura sangat terkenal dengan teori
pembelajaran social (Social Learning Teory) salah satu konsep dalam aliran
behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan
evaluasi. Ia seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar social atau
kognitif social serta efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah
eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak – anak meniru seperti perilaku
agresif dari orang dewasa disekitarnya.
Teori kognitif sosial (social cognitive
theory) yang dikemukakan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa faktor sosial dan
kognitif serta factor pelaku memainkan peran penting dalam pembelajaran. Faktor
kognitif berupa ekspektasi/ penerimaan siswa untuk meraih keberhasilan, factor
social mencakup pengamatan siswa terhadap perilaku orangtuanya. Albert Bandura
merupakan salah satu perancang teori kognitif social. Menurut Bandura ketika
siswa belajar mereka dapat merepresentasikan atau mentrasformasi pengalaman
mereka secara kognitif. Bandura mengembangkan model deterministic resipkoral yang
terdiri dari tiga faktor utama yaitu perilaku, person/kognitif dan lingkungan.
Faktor ini bisa saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Faktor
lingkungan mempengaruhi perilaku, perilaku mempengaruhi lingkungan, faktor
person/kognitif mempengaruhi perilaku. Faktor person Bandura tak punya
kecenderungan kognitif terutama pembawaan personalitas dan temperamen. Faktor
kognitif mencakup ekspektasi, keyakinan, strategi pemikiran dan kecerdasan.
Dalam model pembelajaran Bandura, faktor
person (kognitif) memainkan peranan penting. Faktor person (kognitif) yang
dimaksud saat ini adalah self-efficasy atau efikasi diri. Reivich dan Shatté
(2002) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan pada kemampuan diri
sendiri untuk menghadapi dan memecahkan masalah dengan efektif. Efikasi diri
juga berarti meyakini diri sendiri mampu berhasil dan sukses. Individu dengan
efikasi diri tinggi memiliki komitmen dalam memecahkan masalahnya dan tidak
akan menyerah ketika menemukan bahwa strategi yang sedang digunakan itu tidak
berhasil. Menurut Bandura (1994), individu yang memiliki efikasi diri yang
tinggi akan sangat mudah dalam menghadapi tantangan. Individu tidak merasa ragu
karena ia memiliki kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya. Individu
ini menurut Bandura (1994) akan cepat menghadapi masalah dan mampu bangkit dari
kegagalan yang ia alami.
Menurut Bandura proses mengamati dan meniru
perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori
Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang
berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi
lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar social jenis
ini. Contohnya, seseorang yang hidupnya dan dibesarkan di dalam lingkungan
judi, maka dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau sebaliknya menganggap
bahwa judi itu adalah tidak baik.
3.
Abraham H. Maslow
Abraham Maslow adalah seorang psikolog
terkenal yang teman bekerja pada psikologi humanistik telah melihat ketenaran
menyebar ke berbagai mata pelajaran kemanusiaan seperti geografi dan demografi.
Ia terutama terkenal dengan Hierarchy-nya ‘Kebutuhan.
Abraham Harold Maslow lahir pada 1 April 1908
di Brooklyn, New York . Maslow adalah anak sulung dari tujuh bersaudara yang
lahir dari imigran Yahudi Rusia. Relatif tidak berpendidikan sendiri mereka
melihat belajar sebagai kunci untuk anak-anak mereka berhasil di tanah air baru
mereka. Dengan demikian semua anak-anak mereka didorong untuk belajar; Abraham
anak tertua didorong sangat keras karena ia diakui sebagai seorang intelektual
di usia muda.
Maslow sendiri merasa bahwa masa kecilnya
relatif bahagia, sendirian di lingkungan aneh dia berlindung dalam mempelajari
dan buku-bukunya. Maslow menghabiskan masa kecilnya di Brooklyn. Di sekolah
Maslow adalah murid ilmiah, dan berhasil mendapatkan tempat di City College of
New York . Maslow awalnya belajar hukum untuk memenuhi keinginan orang tuanya,
tapi ia menghadiri kuliah di Universitas Wisconsin. Di Wisconsin ia berubah
tunduk ke psikologi, menerima gelar BA pada tahun 1930, gelar MA pada tahun
1931 dan Ph.D pada tahun 1934. Di Wisconsin ia dibimbing oleh Harry Harlow,
seorang psikolog terkenal untuk karyanya pada monyet rhesus dan perilaku.
Maslow mengembangkan melihat perilaku dominasi primata dan seksualitas.
Selama periode tentang belajar di Wisconsin,
Maslow menikahi sepupunya, Bertha Goodman, dengan siapa Maslow mempunyai dua
anak perempuan. Setelah Ph.D, Maslow kembali ke New York pada tahun 1935, di
mana ia melanjutkan studi psikologinya di Universitas Kolombia. Bekerja dengan
EL Thorndike, Maslow terus mengembangkan minatnya pada seksualitas manusia.
Pada tahun 1937 Maslow mengambil sebuah
posting mengajar di Brooklyn College , di mana ia segera menemukan mentor lebih
lanjut dalam Alfred Adler dan Erich Fromm. Adler dan Fromm adalah psikolog
terkemuka Eropa. juga belajar dari antropolog Ruth Benedict dan psikolog
Freudian Max Wertheimer Maslow. Maslow meskipun akan belajar dari mencatat
perilaku mereka.
Pada tahun 1951 Maslow pindah ke Brandeis
University, sebuah universitas riset Massachusetts swasta, di mana mengambil
kursi dari departemen psikologi. Posisi ini memungkinkan dia untuk lebih fokus
pada karya teoretisnya. Di Brandeis Maslow juga menjadi berteman dengan Kurt
Goldstein, yang memperkenalkan Maslow dengan teori aktualisasi diri. Maslow
tetap di Brandeis sampai 1969, sebelum yang singkat sebagai sesama di Laughlin
Institute di California.
Kontribusi utama Maslow dengan psikologi
adalah tangga atau piramida kebutuhan dasar, bukti menunjukkan bahwa ia awalnya
datang dengan ide di tahun 1940-an. Menampilkan piramida yang beberapa
kebutuhan yang lebih kuat daripada yang lain, mulai dari yang paling mendesak
untuk yang paling canggih. Kelima kategori yang fisiologis (jenis kelamin,
tidur, air, dll makanan), keamanan (keamanan tubuh, kesehatan, dll kerja),
milik / cinta (persahabatan, keluarga dan keintiman seksual), harga diri (rasa
percaya diri, menghormati orang lain dan oleh orang lain ), dan aktualisasi diri
(moralitas, kreativitas dll).
Maslow adalah tokoh terkemuka dari psikologi
humanistik sekolah, yang menjadi kekuatan ketiga di belakang teori Freud dan
behaviorisme. Salah satu pekerjaan utama, hirarki kebutuhan, telah memastikan
bahwa generasi mahasiswa psikologi dan kemanusiaan telah menemukan kebutuhan
dasar setiap manusia.
Teori Maslow didasarkan atas asumsi bahwa di
dalam diri individu ada dua hal:
a.
Suatu usaha yang positif untuk berkembang.
b.
Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow berpendapat bahwa ada hierarki
kebutuhan manusia. Kebutuhan dari tingkat yang lebih rendah yaitu tingkat untuk
bisa survive atau mempertahankan hidup dan rasa aman, dan ini adalah kebutuhan
yang paling penting. Tetapi jika secara fisik manusia secara fisik terpenuhi
kebutuhannya dan merasa aman, mereka akan distimuli untuk memenuhi kebutuhan
yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dicintai dan kebutuhan
akan harga diri dalam kelompok mereka sendiri. Jika kebutuhan ini telah
terpenuhi orang akan kembali mencari kebutuhan yang lebih tinggi lagi, prestasi
intelektual, penghargaan estetis, dan akhirnya self-actualization.
Teori Kebutuhan Maslow
No.
|
Kebutuhan
|
Keterangan
|
1.
|
Kebutuhan
Fisiologis
|
Ini adalah
kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan
suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika
seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama
dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
|
2.
|
Kebutuhan
Keamanan
|
Ketika
semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan
perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki
sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau
periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas).
Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
|
3.
|
Kebutuhan
Cinta, sayang dan kepemilikan
|
Ketika
kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas
berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow
menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan
keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan
memberikan rasa memiliki.
|
4.
|
Kebutuhan Esteem
|
Ketika
tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi
dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang
mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas,
berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain.
Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga
sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah,
lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
|
5.
|
Kebutuhan
Aktualisasi Diri
|
Ketika
semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk
aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai
orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk
dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan
penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam
tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu,
singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau
diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu
gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika
ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
|