Total Tayangan Halaman

Jumat, 23 Maret 2012

kreativitas dan keberbakatan part 3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada zaman globalisasi dan canggih seperti sekarang ini, manusia dituntut untuk lebih dapat berinovasi dan berkreasi untuk dapat tetap mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan, agar dapat menyesuaikan pada keadaan zaman yang serba instan dan cenderung lebih praktis, dan juga untuk tidak ketinggalan zaman tentunya. Manusia yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan zaman lambat laun akan tenggelam dan terpuruk. Contohnya saja orang yang tidak dapat mengoperasikan komputer akan kesulitan untuk menjalankan program kerjanya yang sudah 90% menggunakan komputer. Ketika ada tenaga baru yang lebih mahir dan lebih pandai untuk mengoperasikan komputer, maka orang yang tidak dapat mengoperasikan komputer akan tergantikan posisinya. Kehilangan pekerjaan bukanlah mimpi lagi. Contoh lainnya adalah persaingan dalam bidang perdagangan.
Seseorang yang tidak dapat mengembangkan dan memperbnyak karyanya dan akan tertinggl dengan pedagang lain yang selalu kreatif dan inovatif dalm menciptakan produk-produk baru yang dapat menarik minat dan perhatian masyarakat. Jika hal ini terjadi, penurunan omset penjualan dan kerugian juga bukanlah mimpi lagi. Gambaran yang sama tampak dalam bidang pendidikan. Perhatian utama terhadap kreativitas dan kesadaran akan pentingnya bagi dunia ilmu pengetahuan datang dari bidang ilmu di luar psikologi. Perusahaan-perusahaan besar sangat mengakui gagasan-gagasan baru yang kreatif dan dapat dipertangungjawabkan kualitasnya. Begitu juga dengan bidang lainnya seperti departemen pemerintahan yang terus mencari bibit-bibit muda yang penuh dengan gagasan-gagasan cemerlang.
Lalu apa artinya kreativitas itu sendiri, bagaimana ciri-ciri orang yang kreatif, dan bagaimana mengembangkan kreativitas dalam diri seseorang sampai saat ini belum menemukan jawaban dan titik terang. Dari berbagai alasan tersebut maka penyusun tertarik untuk membahas dan mengkaji lebih dalam mengenai pengertian kreativitas yang ditinjau dari beberapa sudut pandang.


1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah yang penyusun ambil dalam tulisan ini untuk lebih fokus terhadap apa yang akan dibahas adalah,
1. Apa saja teori tentang produk kreatif?
2. Apa saja model Bassemer dan Treffinger?
3. Apa yang dibahas dalam proses belajar kreatif?
4. Apa isi dari teori treffinger dalam tingkat belajar kreatif?

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah,
1. Untuk mengetahui Teori Tentang Produk Kreatif.
2. Untuk mengetahui Model dari Bassemer dan Treffinger
3. Untuk mengetahui Model Penilaian Kreativitas Dalam Mengarang
4. Untuk mengetahui Pengertian Belajar Kreatif
5. Untuk mengetahui Proses Belajar Kreatif
6. Untuk mengetahui Mengapa Belajar Kreatif Itu penting?
7. Untuk mengetahui Tingkat Belajar Kreatif (model Treffinger).

1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah,
1. Dapat menambah wawasan mengenai kreativitas.
2. Mengetahui pandangan para tokoh mengenai proses kreativitas.
3. Mengetahui teori-teori tentang kreativitas.


BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Teori Tentang Produk Kreatif
Pada pribadi kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang menunjang atau lingkungan yang memberi kesempatan atau peluang untuk bersibuk diri secara kreatif maka diprediksikan bahwa produk kreativitasnya akan muncul.
a. HUKUM PATEN DALAM PENILAIAN PRODUK PENEMUAN
hukum paten AS mempertimabangkan unsur-unsur berikut dalam meberkan hak paten kepada invenstor :
1.kegiatan intelektual yang bermutu mendahului penemuan atau rekaan
2.gagasanya jelas dalam mengatasi masalah atau kesulitan khusus
3.jumlah eksperimentasi yang dilakuakn sebelum mencapai produk baru dianggap penting
4.sejauh mana telah mengalami kegagalan
5.produk harus berguna dan merupakan kemajuan
6.produk terutama dinilai kreatif jika ada orang dalam bidang kegiatan tersebut sebelumnya menujukkan keraguan tentang kemungkinan penemuan baru
7.produk harus memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi

2.2 Model dari Bessemer dan Treffinger
Bessemer dan trefingger menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga kategori :
- kebaruan ( novelty )
- pemecahan ( resolution )
- kerincian ( elaboration )
- sintesis
Masing-masing dari ketiga kategori ini meliputi seluruh atribut. modal ini disebut Creative Product Analysis Matrix

2.3 MODEL PENILAIAN KREATIVITAS DALAM MENGARANG
Bagaimakah membantu guru menilai kekreatifan siswa dalam mnegarang? penulis telah menyusun skema penilaian untuk mengakses kemampuan menulis kreatif siswa SD dan SMP (utami munandar ) skema penilian tersebut meliputi 4 kriteria dari berpikir kreatif : Kelancaran, Kelenturan, Keaslian, dan Kerincian. setiap empat krtieria tersebut terdiri dari lima komponen, dengan demikian ada 20 butir yang dinilai. untuk setiap butir yang memenuhi syarat diberi skor 1 sehingga skor maksimal yang dapat diperoleh ialah 20. penilaian :
•kelancaran didasarkan atas jumlah kata yang digunakan dalam karangan tersebut.
•kelenturan meliputi kelenturan dalam struktur kalimat dan kelnturan dalam konten atau gagasan
•keaslian : sejauh mana konten atau gaya pemikiran karangan menunjukkan orisinalitas dibandingkan dengan karang yang isi dan gaya penulisannya menunjukkan sterotipe.
•kerincian : kemampuan untuk membumbui atau menghiasi cerita shingga tampak lebih kaya.

Treffinger mengatakan bahwa pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinil mereka telah dipikirkan dengan matang lebih dahulu dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya. ciri yang lebih serius adalah sifatnya yang idealisme, kecenderungan untuk melakukan refleksi, merenungkan peran dan tujuan hidup serta makna atau arti dari keberadaan mereka. lebih cepat menunjukkan perhatian pada masalah orang dewasa. kecenderungan untuk lebih tertarik pada hal yang rumit dan misterius. anak yang kreatif bisa juga, tidak kooperatif, egosentris, terlalu asertif, kurang sopan, acuh tak acuh, keras kepala, emosional, menarik diri, dan menolak dominasi atau otoritas guru.

2.4 Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Belajar didefinisikan sebagai usaha perubahan atau perbaikan perilaku dalam latihan prilaku dengan cara latihan. Walaupun terdapat beberapa kenyataan bahwa perubahan atau perbaikan perilaku bukanlah usaha belajar. Beberapa perubahan prilaku tersebut dapat terjadi karena adanya kematangan, kelelahan, dan bentuk lain yang terjadinya secara berulang-ulang. Belajar adalah proses dimana suatu aktivitas berasal atau berubah melalui reaksi pada situasi yang ditemui, asalkan ciri perubahan aktivitasnya tidak dapat dijelaskan sebagai kecenderungan respon dasar, kematangan atau proses tubuh organisme yang bersifat sementara.

2.5 Proses Belajar
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti “jalan kedepan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin(1972), proses belajar adalah any change in any object or organism, particulary a behavioral or psychological change. (proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan). Proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988).
Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan, misalnya saja psikologi pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, maka sebagian besar upaya riset dan eksperimen psikologi pendidikan pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.

2.6 Mengapa belajar kreatif itu penting?
1.Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan dirinya, dan perwujudan atau aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia ( Maslow )
2.Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan ( Guilford )
3.Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat ( bagi diir pribadi dan bagi lingkungan ) tetapi juga memberikan kepuasaan kepada individu.
4.Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

2.7 3 tingkat belajar kreatif

Model untuk Mendorong Belajar Kreatif Menurut Treffinger (1980)terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu,

Tingkat III
Working with real problems atau teknik kreatif tingkat III. Seseorang menggunakan kemampuan mereka dengan cara yang bermakna untuk hidupnya. Seseorang tidak hanya menggunakan keterampilan dalam berpikirnya tetapi juga menggunakan informasi untuk melengkapinya.
Kognitif
- Pengajuan pertanyaan secara mandiri
- Pengarahan diri
- Pengelolaan sumber
- Pengembangan produk

afektif
- Pemribadian nilai
- Peningkatan diri terhadap hidup produktif
- Menuju perwujudan diri

Tingkat II
Practice with proses atau teknik-teknik kreativitas tingkat II. Kemahiran dalam berfikir kreatif menuntut seseorang memiliki keterampilan untuk melakukan fungsi-fungsi seperti analisis, evaluasi, imajinasi dan fantasi.
Kognitif
- Penerapan
- Analisis
- Sintesis
- Evaluasi
- Keterampilan metodologis dan penelitian
- Transpormasi
- Metafor dan analogi

afektif
- Ketebukaan dalam perasaan-perasaan majemuk
- meditasi dan kesantaian
- pengembangan nilai
- keselamatan psikologis dalam berkreasi
- Penggunaan khayalan dan tamsil

Tingkat I
Basic tools atau teknik-teknik kreativitas tingkat I. keterampilan dan teknik-teknik ini mengembangkan kelancaran dan kelenturan berfikir serta kesediaan mengungkapkan pemikiran kreatif kepada orang lain.
Kognitif
- Kelancaran
- Kelenturan
- Orisinalitas
- Pemerincian
- Pengenalan dan ingatan

Afektif
- rasa ingin tahu
- kesedian untuk menjawab
- keterbukaan akan pengalaman
- keberanian mengambil resiko
- peka terhadap masalah
- Tenggang rasa terhadap kesamaan kedwiartian
- Percaya diri

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan tulisan yang kami buat, kreativitas sebenarbya berawal karena adanya kemauan untuk belajar dalam diri seseorang, sehingga munculnya keinginan untuk menciptakan dan menghasilkan sesuatu. Oleh sebab itu proses belajar dalam setiap materi yang ada sangat dibutuhkan, agar manusia dapat membuat sesuatu yang berguna untuk dirinya sendiri bahkan untuk bahkan untuk orang lain.
3.2 Saran
Ciptakan lingkungan belajar yang kondusif, agar kita dapat menyalurkan semua kegiatan kreatif dengan baik dan dalam mengembangkan potensi kreatif kita dapat menghasilkan karya yang baik.

Daftar Pustaka

http://10107christinsiahaan.blogspot.com/2011/10/pendekatan-4p-dalam-pengembangan.html
Syah, Muhibbin.2009. Psikologi Pendidikan. Bandung. ROSDA
Dr. Heru Basuki, A.M. 2005. Kreativitas, Keberbakatan Intelektual Dan Faktor-Faktor Pendukung Dalam Pengembangannya. Jakarta. Gunadarma.
Munandar Utami, Scu. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta. Rineka Cipta.
Ritandiyono. 1998. Psikologi Belajar.Jakarta. Gunadarma

Kamis, 22 Maret 2012

Coretanku #part1

manusia diciptakan mempunyai kelebihan dan kekuranganya masing-masing. kita sebagai manusia yang diciptakan mempunyai kepribadian yang baik, harus pintar-pintar mencari segala hal yang benar dan positif untuk kehidupan kita.
ada pepetah yang mengatakan, "hidup itu cuma sekali" pepatah ini menciptakan 2 opini.
pertama itu hidup itu berarti dan harga banget. kenapa gitu, banyak diantara mereka yang berfikir, bahwa semua yang kita kerjakan itu bermanfaat dan dapat menghasilkan sesuatu. jika semua proses benar adanya, makanya seseorang tidak akan mau menyia-yiakan hidupnya karena satu hal yang mengganggunya. semua pencapaian yang ada pada diri kita adalah murni hasil jerih payah serta usaha yang kita kerjakan. ingatlah, tuhan itu maha adil dan maha mengetahui, jika hambanya membutuhkan pertolongannya.
kedua hidup itu pilihan, tergantung kita memilih mana jalan yang menurut kita baik dan buruk, mana yang harus kita ambil dan mana yang harus kita tinggalkan. manusia itu terkadang munafik, dan egois. terkadang apa yang mereka fikir itu mudah untuk diraih, tapi ternyata adalah keterbalikannya. mereka tidak pernah memikirkan orang yang berada disekitar mereka dan asik memikirkan kepentingan mereka sendiri. alhasil saat mereka butuh sesorang untuk berada disamping mereka, tidak ada satu orangpun mau berada didekat mereka, kecuali tuhan. jika benar mereka bersungguh-sungguh berdoa maka tuhan akan menjaga mereka.
sikap dan tingkah laku manusia terkadang sulit untuk diprediksi, apa yang mereka inginkan? apa mereka mengerti dan lainnya? semuanya keluar begitu saja. otak manusia tidak akan bekerja jika hati atau perasaan kita tidak mengizinkan untuk menghendaki suatu hal. manusia lupa arti kata bersyukur, terkadang manusia lupa akan semua yang ada didunia ini. mereka hanya memikirkan keegoisan yang mereka ciptakan hanya untuk kesenangan sesaat mereka. tapi ingatlah, setiap tingkah laku yang kita lakukan selama kita hidup akan dicatat dan pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri.

dengarlah..hidup itu perjuangan, bukan hanya sebuah harapan kosong.
seperti mimpi, raihlah dan jadikan suatu pembelajaran untuk proses mendewasakan diri agar menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan :)

Senin, 19 Maret 2012

Nichkhun - Nothing Better (Lyric)

Nehgeh uhn-jen-gah watt-dun, nuh-yeh uhl-gool-reul giyuk-heh
mum chwuh eetdun neh-mahm eul, meebgehdoh gojangnan neh gahseum eul
nuh-yeh hwa-nan misoga shweebgehdo yun-guh-ya

geureh geu-ruht-keh nehgah, nuh-yeh saram-ee dwen guh-ya
moht-natt-dun neh-choo-wuk deuree, eejen giyuk-joh-cha ahn-nah
nahreul kkokjahbeun sohn-ee bohm-chuh-reum tta-tteut-hehsuh

eejae kkoom chureum neh mahm-eun
geudeh gyuh-teh, gah-mahn-hee mumchwuh-suh yo
han soon-gan-do kkeh-jee ah-neun "kkeut-ubbneun" kkeum-eul kkwuh yo

eejae soom chuh-reum neh-gyuhtteh
hangsang shwee myuh, geu-ruht-keh eessuh joo myun
nothing better nothing better than you
nothing better nothing better than you

eejae kkoom chuh-reum neh mahm-eun
geudeh (poom-eh) "gyuhteh" , gahmanhee (ahngyuheetjyoh) "mumchwuh-eet-jyo"
hansoon gando kkeh jee ahneun kkeuttubbneun kkoom eul kkoo jyo

eejae soomchureum neh gyuhteh
hangsang shwee myuh, geu-ruht-keh eessuhjoo-myuh
nothing better nothing better than you
nothing better nothing better than you

nothing better nothing better than you

Nothing Better

It always appeared before me
Your face, I remember
My heart that stopped short
You spitefully took my disfunctional heart
And with your bright smile
That's how you easily opened my heart

It's true, that is how I became your man
All my unpleasant memories, I no longer recall
Because the hand that holds me tight
is as warm as spring

And now like a dream my heart
has gradually stopped by your side
Without awakening for a single moment,
I dream an endless dream
And now like a dream, My heart
in your embrace, is held still
Without awakening for a single moment,
I dream an endless dream

And now like breathing,
if you were to always rest by my side
if you were to always remain this way
nothing better than you

IU - Last Fantasy (Lyric)

Joheun kkumeul kkweotjyo
Eoneu kkotboda areumdaun
Chan baram gyeore ibul danggimyeo
Nuneul tteuni oneuri eotjyo
Eoneusae gyejeoldo bakkwi eotjyo

Hayan haneulgwa paran gureum jogakdeul
Nae mamdaero geuryeo jideon got
Dashi mannalsu isseulkka
Tto naege olkka

Adeukhan geon eonje na, neil areumdabge boijyo
Gakkai dagaseon sesangeun naege mweol boyeo julkkayo
Ajik gabi manheun ireon na
Geudae ramyeon naega gidaedo dwelkkayo
Deo jogeumman mameul yeoreo jullaeyo
Geudaen nugunga piryo haji anhnayo
Na cheoreom

Geureon jeok eopnayo
Ajugin jameul jan geot cheoreom
Eojewa saljjak dareun gonggie
Waenji haruga natseolttae
Waenji modeunge natseolttae

Naeui achimi nugungaeui bam iran
Aju dangyeonhan geu sashiri
Wae iri weroun geonji
Wae seulpeun geonji

Adeukhan geon eonje na, neil areumdabge boijyo
Gakkai dagaseon sesangeun naege mweol boyeo julkkayo
Ajik gabi manheun ireon na
Geudae ramyeon naega gidaedo dwelkkayo
Deo jogeumman mameul yeoreo jullaeyo
Geudaen nugunga piryo haji anhnayo
Kkok na cheoreom

Nae majimak pantajireul nae gaseume yeongweonhi~

Naragal su ittamyeon nan geudaeege galtende
Hajiman jinan bam kkum sogeui euimireul naneun mideoyo
Ajik moreuneunge manheun na
Jeo muneul yeolgo georeo nagado dwegetjyo
Nal cheoncheonhi kidaril su innayo
Gidohae jweoyo neomeojiji anhdorok
Nareul mideoyo

IU - Good day (Lyric)

Eojjeom ireoke haneureun deo paran geonji
Oneoulttara wae barameun tto wanbyeokhanji
Geunyang moreuneun cheok hana motdeureun cheok
Jiwobeorin cheok ttan yaegil sijakhalkka
Amu mal motage immatchulkka

Nunmuri chaollaseo gogael deureo
Heureuji motage tto saljjak useo
Naege wae ireoneunji museun mareul haneunji
Oneul haetdeon modeun mal jeo haneul wiro
Hanbeondo motaetdeon mal
Ulmyeonseo hal jureun na mollatdeon mal
Naneunyo oppaga joheungeol
Eotteokhae

Saero bakkwin nae meoriga byeolloyeonneunji
Ipgo nawatdeon osi silsuyeotdeon geonji
Ajik moreuneun cheok gieok an naneun cheok
Amu ireopdeon geotcheoreom gureobolkka
Geunyang nagajago yaegihalkka

Nunmuri chaollaseo gogael deureo
Heureuji motage tto saljjak useo
Naege wae ireoneunji museun mareul haneunji
Oneul haetdeon modeun mal jeo haneul wiro
Hanbeondo motaetdeon mal
Ulmyeonseo hal jureun na mollatdeon mal
Naneunyo oppaga joheungeol
(Hyu) eotteokhae

Ireon nareul bogo geureon seulpeun mareun
Haji marayo (haji marayo)
Cheoreomneun geonji jogeum dunhan geonji
Mideul suga eomneun geollyo

Nunmureun naoneunde hwaljjak useo
Ne apeul makgoseo mak keuge useo
Naega wae ireonueunji bukkeureomdo eomneunji
Jajonsimeun gopge jeobeo haneur wiro
Hanbeondo motaetdeonmal
Eojjeomyeon dasin motal baro geo mal
Naneunyo oppaga
Joheungeol

(Aiku, hanadul)
I'm in my dream
(It's too beautiful beautiful day
Make it a good day
Just don't make me cry)

Ireoke joheun nal

Sabtu, 17 Maret 2012

Psikologi Perkembangan Part 1

BAHAYA PADA AWAL MASA KANAK-KANAK

Seperti halnya bahaya pada masa bayi, bahaya pada masa kanak-kanak dapat bersifat fisik psiokologis atau keduanya. Gizi yang kurang baik misalnya, dapat menghalangi pertumbuhan fisik dan mental. seperti halnya pertengkaran keluarga, dapat mengabaikan tekanan yang juga dapat menghambat pertumubuhan. Bahaya psikologis pada awal masa kanak-kanak lebih banyak daripada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian kepribadian serta penyesuaian sosial anak.
Bahaya fisik awal masa kanak-kanak menimbulkan reaksi psikologis maupun fisik, terutama penyakit, kecelakan dan kejanggalan.

Berikut merupakan contoh dampak negatif dari reaksi bahaya pada awal masa kanak-kanak.
a.Kematian, pada masa kanak-kanak lebih sering disebabkan karena kecelakaan daripada penyakit dan karena anak laki-laki yang sering mengalami kecelakaan daripada anak perempuan, maka presentasi kematian anak laki-laki lebih besar daripada anak perempuan.
b.Penyakit, anak-anak sangat mudah terkena semua jenis penyakit, tetapi yang paling umum adalah penyakit pernafasan karena sebab-sebab fisiologis, tetapi ada juga yang penyebabnya psikosomatis, dan akibat dari ketegangan keluarga.
c.Kecelakaan, kebanyakan anak-anak mengalami luka iris, memar, radang, terbakar, patah tulang sebagai akibat kecelakaan. Seperti yang ditunjukan, anak laki-laki cenderung mengalami kecelakaan daripada anak perempuan.
d.Tidak menarik, penampilan anak yang kurang menarik dan prilaku yang berubah menjadi semakin tidak menarik bagi orang tua dan orang-orang dewasa lain dibandingkan ketika ia masih bayi. Oleh karena itu, anak-anak terkadang salah menafsirkan sebagai penolakan dan tidak disukai.
e.Kejanggalan, “anak-anak dari kodratnya tidak kagok atau kikuk, dan setelah tahap anak kecil terlampaui, gerakan yang anggun dari anak kelihatan menakjubkan. Sehingga anak yang gerakannya kikuk dan tidak terkoordinasi akan merasa tidak berbahagia” seperti yang dijelaskan oleh Dare and Gordon.
f.Kegemukan, anak dengan bentuk tubuh endomorfik sebagai kelompok cenderung mengalami kegemukan dibandingkan anak yang bentuk tubuhnya mesomorfik. Kegemukan merupakan bahaya ditingkat usia dimanapun juga. Kegemukan membahayakan kesehatan, contohnya saja timbulnya diabetes dan mengalami penyakit tekanan darah dan jantung.
g.Tangan kidal, banyak orang tua yang percaya bahwa tangan kidal merupakan bahaya, berusaha memaksa anak-anak mereka bertangan kidal menggunakan tangan kanannya. Hal ini sering ditafsirkan sebagai rendah diri terutama ketika orang menggunakan hukuman atau tekanan untuk memaksa menggunakan tangan kanan.

Bahaya psikologis dalam bidang perkembangan prilaku anak dikaitkan dengan potensi bahaya yang dapat membawa akibat buruk pada penyesuaian pribadi dan sosial. Berikut merupakan sejumlah bahaya yang paling umum terjadi.
a.Bahaya dalam berbicara, berbiacara merupakan sarana komunikasi dan karena komunikasi penting bagi kehidupan sosial, maka anak-anak yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, akan mengalami hambatan sosial dan akhirnya dalam dirinya timbul perasaan tidak mampu dan rendah diri.
b.Bahaya emosional, awal masa kanak-kanak yang besar kelihatan pada dominasi emosi yang kurang baik, terutama amarah. Jika anak memiliki emosi yang kurang baik dan hanya sedikit mengalami emosi-emosi yang menyenangkan. Maka hal ini akan mengganggu pandangan hidup dan mendorong perkembangan watak yang kurang baik.
c.Bahaya sosial, bahaya terhadap perkembangan penyesuaian sosial yang baik pada masa kanak-kanak awal dapat memberi dampak buruk seperti hilangnya pengakuan sosial, merasa terabaikan, mendapatkan pengalaman sosial yang kurang dan akhirnya menggunakan teman khayalan untuk menggantikan teman dalam kehidupan nyata.
d.Bahaya bermain, menimbulkan bahaya dalam masa kanak-kanak awal, karena mainan tidak memberikan kesempatan anak-anak untuk mengembangkan kreativitas anak itu sendiri.
e.Bahaya dalam perkembangan konsep, anak-anak tidak mengerti ketidaktepatan dalam memahami situasi dan kondisi di lingkungan sekitarnya. Konsep mempengaruhi penyesuaian kepribadian serta penyesuaian sosial anak dalam menghadapi lingkungan.
f.Bahaya moral, disiplin yang tidak konsisten memperlambat proses untuk belajar menyesuaikan diri dengan harapan sosial. Terlampau dengan banyaknya penekanan pada hukuman dan sikap kurang baik, cenderung dapat menjadi amarah, berontak dan ingin menantang orang-orang yang menghukumnya.
g.Bahaya dalam hubungan keluarga, kondisi-kondisi yang menimbulkan kemunduran dalam hubungan orang tua dan anak merupakan kondisi yang berbahaya bagi penyesuaian pribadi dan sosial yang baik, karena kondisi ini dapat memberi dampak buruk seperti rusaknya perasaan aman dan kebersamaan.
h.Bahaya kepribadian, aspek pola kepribadian tertentu berubah selama masa awal kanak-kanak sebagai akibat dari pematangan, pengalaman dan lingkungan sosial serta lingkungan budaya lingkungan anak.

Kesimpulan

Awal masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua sampai enam tahun oleh orang tua disebut sebagai usia yang problematis, menyulitkan atau mainan. Oleh para pendidik dinamakan sebagai usia prasekolah, dan oleh ahli psikologi sebagai prakelompok, penjelajah atau usia bertanya.
Perkembangan fisik berjalan lambat tetapi kebiasaan fisiologis yang dasarnya diletakan pada masa bayi, menjadi cukup baik. Awal masa kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai keterampilan karena anak senang mengulang, hal mana penting untuk belajar keterampilan, anak pemberani dan senang mencoba hal-hal baru dan karena hanya memiliki beberapa keterampilan maka tidak mengganggu usaha penambahan keterampilan baru. Perkembangan berbicara langsung cepat, seperti terlihat dalam berkembangnya pengertian dan berbagai keterampilan berbicara. Ini mempunyai dampak yang kuat terhadap jumlah bicara dan isi pembicaraan.
Perkembangan emosi mengikuti pola yang dapat diramalkan, tetapi terdapat keanekaragaman dalam pola ini karena tingkat kecerdasan, seks, besarnya keluarga, pendidikan anak dan kondisi lain.

Awal masa kanak-kanak adalah usia prakelompok, saat diletakannya dasar perkembangan sosial yang merupakan ciri usia berkelompok diakhir masa kanak-kanak. Bermain sangat dipengaruhi oleh motorik yang dicapai, tingkat popularitas yang ia senangi diantara teman-teman sebaya, bimbingan yang diterima dalam mempelajari berbagai pola bermain dan status sosial ekonomi keluarga.
Ketidaktepatan dalam mengerti sesuatu, merupakan hal yang umum pada masa awal kanak-kanak karena banyak konsep yang kekanak-kanakan dipelajari tanpa cukup bimbingan dan karena anak sering didorong untuk memandang kehidupan secara tidak realistis agar menarik dan semarak. Awal masa kanak-kanak ditandai oleh moralitas dengan paksaan, suatu masa dimana anak belajar mematuhi peraturan secara otomatis melalui hukuman dan pujian. Periode ini juga merupakan masa penegakan disiplin dengan cara yang berbeda dan dikenakan disiplin otoriter, lemah dan demokrasi. Minat umum anak meliputi minat terhadap agama, tubuh manusia, diri sendiri, seks dan pakaian.

Awal masa kanak-kanak sering dianggap sebagai usia kritis dalam penggolongan peran seks, karena pada saat ini sejumlah aspek penting dalam penggolongan peran seks dikuasai belajar arti stereotip peran seks dan menerima serta memainkan peran seks yang disetujui oleh kelompoknya. Berbagai hubungan keluarga, orang tua anak, antarsaudara, dan hubungan sanak keluarga, berperan dalam sosialisasi anak dan perkembangan konsep diri, dalam tingkat kepentingan yang berbeda. Bahaya fisik yang penting meliputi kematian, penyakit, kecelakaan, penampilan yang tidak menarik, kegemukan dan kidal.

Diantara bahaya psikologis yang terpenting adalah isi pembicaraan yang bersifat tidak sosial, ketidakmampuan mengadakan kompleks empati, gagal belajar penyesuain sosial karena kurangnya bimbingan, lebih menyukai teman khayalan atau hewan kesayangan, terlalu menekankan pada hiburan dan kurang penekanan pada bermain aktif, konsep-konsep dengan bobot emosi yang kurang baik, disiplin yang kurang konsisten, gagal dalam mengambil peran seks sesuai dengan pola yang disetujui oleh kelompok sosial, gagal dalam membangun hubungan keluarga dan konsep diri yang kurang baik dapat memberikan dampak negatif dalam perkembangan. Kebahagian yang diperoleh pada saat awal masa kanak-kanak bergantung pada kejadian yang menimpa anak dirumah daripada kejadian diluar rumah. Jadi pastikan anak-anak dalam pantauan orang tua, agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari dan diatasi.

Isitilah-istilah yang digunakan dalam perkembangan kognitif
• Kemampuan motorik halus (fine motor skills), kemampuan-kemampuan fisik yang melibatkan otot halus serta koordinasi mata dan tangan.
• Sistem aksi (systems of action) kombinasi kemampuan yang meningkat, yang memungkinkan lingkup gerakan yang lebih luas dan akurat serta memungkinkan kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan.
• Centration, dalam teori piaget kecenderungan anak praoperasional untuk berfokus terhadap satu aspek dari sebuah situasi dan mengabaikan aspek-aspek lainnya.
• Decenter, dalam terminologi Piaget, berpikir secara stimulan mengenai beberapa aspek dari sebuah situasi.
• Egosentrisme(egocentrism) istilah piaget mengenai ketidak mampuan untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain, karakteristik pemikiran anak kecil.
• Konservasi (conservation) isitilah Piaget untuk kesadaran bahwa dua objek yang sama menurut pengukuran tertentu akan tetap sama ketika dihadapkan dengan perubahan persepsi selama tidak ada yang ditambahkan atau diambil dari kedua objek tersebut.
• Horizontal decalage, istilah piaget untuk ketidakmampuan mentrasfer pembelajaran suatu tipe konservasi terhadap tipe konservasi lain yang menyebabkan seorang anak baru bisa menguasai tipe-tipe konservasi yang berbeda pada usia yang berbeda.
• Kebalikan (Irreversibility), isitilah piaget untuk kegagalan anak praoperasional dalam memahami bahwa sebuah operasi dapat berlangsung dua arah atau lebih.
• Ingatan sensorik (sensory memory), penyimpanan informasi sensorik awal, singkat, dan sementara.
• Ingatan kerja (working memory), tempat penyimpanan jangka pendek dari informasi yang sedang diproses secara aktif.
• Inagatan jangka panjang (long-term memory), tempat penyimpanan hampir tidak terbatas yang menyimpan informasi untuk jangka waktu yang sangat lama.
• Pusat eksekutif (central executive), dalam model Baddeley, bagian dari memori jangka pendek mengaturpemerosesan informasi.
• Pengenalan (recognition), kemampuan untuk mengidentifikasi rangsangan yang pernah didapat sebelumnya.
• Mengenang (recall) , kemampuan untuk menghasilkan materi dari ingatan.
• Ingatan generik (generic memory), ingatan yang menghasilkan skrip rutinitas yang familliar digunakan sebagai panduan prilaku.
• Naskah (script), bagan umum kejadian yang familiar dan berulang dan digunakan untuk panduan prilaku.
• Ingatan episodik (episodic memory), ingatan jangka panjang untuk kejadian atau pengalaman spesifik terkait dengan tempat dan waktu.
• Zone of proximal development (ZPD), vygotsky untuk kesejangan antara apa yang bisa dilakukan sendiri oleh anak dan apa yang bisa dilakukan anak dengan bantuan orang lain.
• Scaffolding, dukungan sementara untuk membantu anak menguasai tugas.
• Model interaksi sosial ( social interaction model), model yang didasarkan pada teori sosiokultural. Vygotsky mengatakan bahwa anak mengonstruk ingatan otobiografis melalui percakapan dengan orang tua mengenai kejadian-kejadian yang sama-sama dialami.
• Kemunculan kemampuan literasi (emergent literacy), perkembangan anak usia prasekolah dalam hal kemampuan pengetahuan, dan sikap yang berkaitan dengan menulis dan membaca.

Pendekatan Piaget : Anak Praoperasional

Apa saja kemajuan kognitif dan aspek-aspek ketidakmatangan dari pemikiran anak prasekolah?
a.Anak pada masa praoperasional menunjukan beberapa kemajuan penting serta beberapa aspek ketidakmatangan pemikiran.
b.Fungsi simbolis memungkinkan anak untuk merefleksi tentang orang, objek dan kejadian yang tidak ada pada saat ini. Hal ini ditunjukan pada peniruan tertunda, bermain pura-pura, dan bahasa.
c.Perkembangan simbolis awal membantu anak praoperasional membuat penilaian yang lebih akurat mengenai hubungan spasial. Mereka bisa memahami konsep-konsep identitas, mengaitkan sebab akibat situasi yang familiar, mengategorikan benda hidup dan benda mati, dan memahami prinsip berhitung.
d.Anak praoperasional kelihatannya lebih tidak egosentrik dibandingkan dengan apa yang dikemukakan Piaget.
e.Centration menjauhkan anak dari memahami prinsip konservasi. Logika mereka juga terbatas oleh kebalikan serta fokus pada keadaan dan bukan transformasi.
f.Teori tentang pikiran, yang berkembang dengan jelas pada usia 3-5 tahun, antara lain kesadaran mengenai proses berpikir si anak itu sendiri, kognisi sosial, pemahaman bahwa orang dapat memiliki keyakinan yang keliru, kemampuan untuk memperdaya, kemampuan untuk membedakan penampilan, serta kenyataan dan kemampuan membedakan kenyataan dan fantasi.
g.Pemahaman keinginan orang lain tumbuh mendahului pemahaman mengenai keyakinan mereka. Kemampuan untuk membedakan antara emosi yang tampak dan emosi yang asli tumbuh belakangan.
h.Pengaruh proses pematangan dan lingkungan mempengaruhi perbedaan individual mengenai perkembangan teori tentang pikiran.

Kreativitas dan Keberbakatan part 2

Question

Teori mengenai kreativitas, yang melandasi pembentukan pribadi yang kreatif.
Teori yang menjelaskan teori yang melandasi perkembangan kreativitas.
1.Teori Psikoanalisis
a.Teori Freud
b.Teori Ernest Kris
c.Teori Jung

2.Teori Humanistik
a.Teori Abraham Maslow
b.Teori Carl Rogers
c.Teori Csikzenmihalyi


Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986). Makna dari pengembangan kreativitas berkaitan dengan kualitas perwujudan diri, peningkatan kemampuan berpikir kreatif, kepuasan dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas hidup.

Teori Kreativitas
Teori yang melandasi pembentukan pribadi kreatif, dan teori yang melandasi perkembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi,

1.Teori Psikoanalisis
A.Teori Freud
Menurut beberapa pakar psikologi kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang menetapkan pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud (1856-1939) adalah tokoh yang menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pengamatan yang cermat dari dunia, dan karena menghabiskan energi psikis, mekanisme pertahanan biasanya merintangi produktivitas kreatif. Freud percaya, bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.

Kaitan antara kebutuhan seksual yang tidak disadari dan kreativitas mulai pada tahun-tahun pertama dalam kehidupan. Menurut Freud, orang hanya didorong untuk menjadi kreatif jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung. Pada umur empat tahun anak mengemabangkan hasrat fisik untuk orang tua dari jenis kelamin yang berbeda. Karena kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan awal dari imajinasi. Freud menjelaskan banyak karya seni sebagai sublimasi dari seniman. Sebagai contoh, banyaknya lukisan Leonardo da Vinci mengenai madonna yang dihasilkan dari kebutuhan seksual dengan tokoh yang disublimasi, karena ia kehilangan ibunya pada usia muda.

Macam Mekanisme Pertahanan adalah :
a.Represi, yaitu secara tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
b.Kompensasi, yaitu berusaha mengimbangi ketidakmampuan yang dilakukan secara tidak sadar dengan menonjolkan pada hal lain.
c.Sublimasi, yaitu jika tidak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi dengan kreativitas dibidang seni, misalnya menjadi pemain bola.
d.Rasionalisasi, yaitu percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah memang hal yang diinginkan, misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket untuk melihat pertandingan sepak bola kemudian mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak tertarik untuk pergi.
e.Identifikasi, yaitu ingin menjadi seperti seseorang dengan menerima standar dan nilai orang itu menjadi standar dan nilai diri sendiri.
f.Introjeksi, yaitu menerima standar dan nilai seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia.
g.Regresi, yaitu kembali ke prilaku yang sebelumnya berhasil, jika prilaku saat ini tidak berhasil, misalnya menangis ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan merubah nilainya.
h.Proyeksi, yaitu menganggap seseorang meemiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
i.Pembentukan reaksi, yaitu pengalihan impuls yang menimbulkan kecemasan ke impuls lawannya, misalnya apabila seseorang merasa benci atau dendam pada orang lain dan kebencian itu menimbulkan kecemasan pada dirinya, maka orang tersebut akan menampilkan prilaku sayang atau kasih (cinta) utnuk menyembunyikan rasa benci tersebut.
j.Pemindahan, yaitu jika takut mengungkapkan perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-marah pada anak.
k.Kompartementalisasi, yaitu mempunyai dua kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama, misalnya meskipun ia sebetulnya bodoh, tetapi ia pintar berhitung (freud, S. 1963, introductory lectures on psycho-analysis dalam Utami Munandar, 1999).

B.Teori Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekan bahwa mekanisme pertahan regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan, jika prilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
Orang-orang yang kreatif adalah mereka yang paling mampu memanggil bahan-bahan alam pikiran tidak sadar. Sebagai orang dewasa kita tidak mengalami hambatan untuk bisa seperti anak dalam pikiran mereka. Mereka dapat mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan. Dengan demikian, mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif untuk “regress in the service of the ego”.

C.Teori jung
Carl Jung (1875-1961) juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Disamping itu, ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia tersimpan disana. Secara tidak sadar kita “mengingat” pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.

2.Teori Humanistik
A.Teori Maslow
Menurut Abraham Maslow (1908-1970) pendukung utama dari teori humanistik, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan tertentu. Kebutuhan primitif muncul pada saat lahir, dan kebutuhan tingkat tinggi berkembang sebagai proses pematangan. Sebagai contoh, belajar memahami dan menghargai musik meningkatkan hasrat untuk belajar lebih banyak tentang musik.

Proses perwujudan diri erat berkaitan dengan kreativitas. Bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka dapat mencapai apa yang disebut oleh Maslow “peak experience” – saat mendapat kilasan ilham (flash of insight) yang menyebabkan kegembiraan dan rasa syukur karena hidup.

B.Teori Rogers
Menurut Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi dari pribadi yang kreatif ialah:
a. Keterbukaan terhadap pengalaman.
b. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation).
c. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Setiap orang memiliki ketiga ciri ini kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang ini berfungsi sepenuhnya, menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam untuk berkreasi (internal press).
Kedua aliran tersebut dimuka –psikoanalisis dan humanistik- amat berbeda dalam penjelasan kepribadian kreatif. Keduanya mempunyai maknanya tersendiri. Penekanan teori psikoanalisis pada alam pikiran tidak sadar dan timbulnya kreativitas sebagai kompensasi dari masa anak yang sulit, dapat menjelaskan kehidupan banyak tokoh-tokoh yang produktif. Sedangkan teori humanistik lebih menekankan pada kesehatan psikologis yang memungkinkan seseorang mengatasi masalah kehidupannya. Teori ini bertitik tolak dari pandangan bahwa manusia menentukan nasibnya sendiri.
Aliran humanistik melihat kreativitas sebagai lebih sadar, kognitif, dan intensional daripada teori psiokoanalisis. Konsep humanistik ialah bahwa kreativitas dilahirkan karena dorongan untuk mencapai kemungkinan-kemungkinan yang tertinggi dalam hidup dna bukan sebagai pertahanan terhadap neurosis.

Kreativitas adalah dapat berkembang dalam suasana non-otoriter, yang memungkinkan individu untuk berpikir dan menyatakan diri secara bebas, dan di mana sumber dari pertimbangan evaluatif adalah internal (Rogers, dalam Vernon, 1982).

Carl Rogers (dalam Vernon, 1982) menegaskan bahwa satu persyaratan utama bagi berkembangannya kreativitas suatu bangsa adalah adanya kebebasan. Kebebasan untuk berpikir, menyatakan pikiran, mencipta, yang dapat kita ringkaskan pada moyangnya segala rupa kebebasan yang menjadi hak asasi manusia, yakni adanya kebebasan melakukan pilihan (freedom of choice).
Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya kreatifitas yang konstruktif.
1.Keamanan Psikologis
• Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya (memberi kepercayaan, yang dapat memberi efek menghayati suasana keamanan).
• Mengusahakan suasana yang ada didalamnya evaluasi eksternal tidak ada (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau punya mempunyai efek mengancam)
• Memberikan pengertian secara empatis (dapat ikut menghayati) perasaan, pemikiran, tindakan serta dapat melihat sudut pandang, dan tetap menerimanya, memberi rasa aman.

2.Kebebasan Psikologis
Jika setiap orang memiliki kesempatan untuk bebas mengeksperiskan secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya, permissiveness ini memberikan pada seseorang kebebasan dalam berpikir atau merasakan sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya. Mengekspresikan tindakan konkret perasaan-perasaannya (misalnya dengan memukul) tidak selalu dimungkinkan, karena hidup dalam masyarakat selalu ada batas-batasnya, tetapi eksperesi secara simbolis hendaknya dimungkinkan.

C.Teori Csikzenmihalyi

Dalam teori Csikzenmihalyi memberikan 5 ciri kreativitas :
a.Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi genetis (genetic predisposition). Contohnya sesorang yang sistem sensorinya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
b.Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat sacara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
c.Akses terhadap suatu bidang (access to a domain). Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina atau mentor dalam bidang yang diminat, sangat membantu pengembangan bakat.
d.Access to a field. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat dan tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, sangat penting untuk mendapat pengakuan dan penghargaan dari orang-orang penting.
e.Orang-orang yang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya. (Utami Munandar, 1999).

Ciri-ciri kepribadian kreatif menurut Csikzenmihalyi
Mengemukakan 10 pasang ciri-ciri kepribadiaan kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.
a.Pribadi yang kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat berkerja selama berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi juga bisa tenang dan rileks, tergantung situasinya.
b.Pribadi yang kreatif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naif. Mereka tampak memiliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dengan ketidakmatangan emosioanal dan mental. Mampu berpikir konvergen sekaligus divergen.
c.Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
d.Pribadi yang kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas.
e.Pribadi kreatif menunjukan kecendrungan baik introversi maupun ekstroversi.
f.Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karya pada saat yang bersamaan.
g.Pribadi yang kreatif menunjukan kecenderungan androgini psikologis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminim).
h.Orang yang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang, tetapi di lain pihak mereka bisa tetap tradisional dan konservatif.
i.Kebanyakan orang kreatif sangat bersemangat (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat objektif dalam penilaian karya mereka.
j.Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luarn biasa. (Utami Munandar, 1999).

Teori psikoanalisis menekan peranan alam pikiran tidak sadar dalam timbulnya kreativitas, sedangkan teori humanistik lebih merlihat kreativitas sebagai sesuatu yang dilakukan secara sadar dan intensional. Teori tentang pendorong kreativitas mengetengahkan teori Rogers tentang kondisi internal dan kondisi eksternal yang mendorong perwujudan prilaku kreatif.

Kendala psikologis terhadap prilaku kreatif merupakan kendala utama yang perlu mendapat perhatian pendidik, khususnya faktor-faktor internal seperti tidak dapat melepaskan diri dari kebiasaan, kecenderungan, untuk terlalu membatasi bidang masalahnya, ketidakmampuan untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang, melihat apa yang diharapkan akan dilihat terpaksa pada penyelesaian yang konvensional.

kreativitas dan keberbakatan part 1

Question
1.definisi konsepsional atau pengertian kreativitas 4P (produk, proses, pendorong, dan pribadi)
2.definisi konsepsional kreativitas, menjelaskan definisi operasional kreativitas
3.definisi kreativitas menurut clark, menjelaskan definisi kreativitas menurut clark

Kreativitas merupakan kelompok kedua yang dimiliki seseorang berbakat dalam kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk dilihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, dengan demikian baik perubah di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Implikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat di tingkatkan melalui pendidikan. Mengingat bahwa kreatifitas merupakan bakat yang secara potensial di miliki setiap orang, yang diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat sehubungan antara kreativitas dan intelegensi sangatlah meningkat, khususnya sejauh mana intelegensi berpengaruh terhadap kretivitas seseorang yang dilihat berdasarkan model struktur intelek yang membedakan antara berfikir konvergen dan divergen.

Kemamapuan berfikir konvergen mendasari tes interigensi tradisonal dan kemampuan berfikir divergen merupakan indikator dari kreativitas sehubung dengan masalah dimensionalitas intelegensi-kreativitas dalam penelitian utami muhandar (1977). Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan setiap orang dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Keberbakatan merupakan perpautan antara kemampuan umum atau inteligensi, kreativitas (baik kemampuan berfikir kreatif maupun sikap kreatif) dan pengikatan diri terhadap tugas (task-commitment) atau motivasi internal, yang juga merupakan non-aptitude (afektif).

Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah pengertian tentang kreativitas sebagai sifat yang di warisi oleh sesorang yang berbakat luar biasa atau genius. Kreativitas diasumsikan sebagai sesuatu yang dimiliki atau tidak dimiliki, dan tidak banyak yang dapat dilakukan melalui pendidikan untuk memengaruhinya. Kemampuan berfikir divergen dan kreatif, yaitu menjajaki berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah, jarang di ukur. Dengan demikian, pengembangan kemampuan mental-intelektual secara utuh diabaikan.
Sebab utama lain dari kurangnya dunia pendidikan dan psikologi terhadap kreativitas terletak pada kesulitan merumuskan konsep kreativitas itu sendiri, harus di akui bahwa memang sukar untuk menetukan satu definisi yang operasional dari kreativitas, kaerna kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional, lepas dari kesulitan dalam terminologi (daya cipta, daya kreasi, atau kreativitas). Baik faktor lingkungan maupun faktor motivasi dan temperamen mempunyai peran penting dalem produktivitas kreatif.

Dalam masa sekarang dengan kemajuan dan perubahan yang begitu cepat dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, pendidik tak mungkin dapat meramalkan dengan tepat macam pengetahuan apa yang akan dibutuhkan seseorang lewat sepuluh tahun atau lebih untuk dapat menghadapi masalah-masalah kehidupan. Kemampuan dan kepribadian sampai tingkat tertentu dipengaruhi oleh lingkungan seperti keluarga dan tempat kita menuntut ilmu. Kedua lingkungan pendidikan ini dapat berperan penting sebagai pendorong (press) dalam mengembangkan kreativitas seseorang.

Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. Yang terutama penting bagi dunia pendidikan ialah bahwa bakat tersebut dapat dan perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Sehubung dengan pengembangan kreativitas, kita perlu meninjau empat aspek dari kreativitas, yaitu pribadi, pendorong, proses dan produk (4P dari kreativitas).

1.Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Kreatifitas dimulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Biasanya seorang individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri. Ia tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan norma-norma umum yang berlaku dalam bidang keahliannya. Ia memiliki sistem nilai dan sistem apresiasi hidup sendiri yang mungkin tidak sama yang dianut oleh masyarakat ramai. Seperti yang diungkapkan (Selo Soemardjan 1983), Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu (dan bukan merupakan sifat social yang dihayati oleh masyarakat) yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Dimensi kepribadian/ motivasi memiliki ciri-ciri yang meliputi fleksibelitas, toleransi terhadap kekhawatiran, dorongan untuk berprestasi dan mendapat pengakuan, keuletan dalam menghadapi rintangan dan mengambil resiko moderat.

2.Pendorong
Bakat kreatif seseorang akan terwujud jika adanya dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun ada dorongan yang kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif akan berkembang dalam lingkungan yang mendukung tetapi dapat pula terhambat dalam lingkungan yang tidak menunjang. Didalam lingkungan keluarga, di sekolah, di dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu. Timbul dan tumbuhnya kreativitas dan selanjutnya berkembangnya suatu kresi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja (Selo Soemardjan 1983).

3.Proses
Untuk mengembangkan kreativitas, setiap orang perlu mendapatkan kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Kebebasan berkreatif itu sangat penting, karena kreativitas merupakan alat untuk mengekspresikan diri dengan lingkungan dan itu termasuk dalam persyaratan untuk mengembangkan kreativitas. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah menyibukan diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu menuntut dihasilkannya produk-produk kreatif yang bermakna. Hal itu akan datang dengan sendirinya dengan situasi yang menunjang, menerima dan menghargai. Seperti yang diungkapkan (Rogers, 1982), Proses kreatif sebagai “ munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang, dan keadaan hidupnya dilain pihak”. Adapun langkah-langkah proses kreatif menurut Wallas (1926) yang sampai sekarang masih diterapkan dalam pengembangan kreativitas yang meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.

4.Produk
Kondisi pribadi dan kondisi lingkungan menjadi peran penting dalam menentukan sejauh mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan) kreatif. Dengan memiliki bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif serta dengan adanya dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, maka produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan timbul. Tunjukan dan hargai kreativitas seseorang, maka akan membantu untuk menggugah minat lebih banyak lagi orang untuk berkreasi. Produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu (Stein, 1963). Namun menurut ahli lain pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum, tetapi terutama bagi si pencipta sendiri. Rogers (dalam Vernon, 1982) mengemukakan kriteria untuk kreatif ialah :
a.Produk itu harus nyata (observable).
b.Produk itu harus baru.
c.Produk itu adalah hasil dari kualitas unik individu dalam interaksi dengan lingkungannya

Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986). Memberikan perhatian khusus kepada seseorang yang memiliki bakat dibenarkan, karena memberikan manfaat dan kepentingannya untuk seluruh masyarakat. Namun ada beberapa kendala mengenai “bakat intelektual” bahkan justru dianggap sebagai suatu ancaman, dan dituduh akan mengembangkan kelompok elite jika kita memberikan pelayanan pendidikan khusus sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka? Kenyataan menunjukan bahwa pengadaan program yang memadai bagi yang berbakat tidak menghasilkan sikap keangkuhan yang dikhawatirkan, tetapi justru menghasilkan hubungan sosial dan sikap yang lebih baik dari yang berbakat terhadap orang lain (Clark, 1983).

Menurut Clark mereka yang berbakat, jika diberikan kesempatan dan pelayanan pendidikan yang sesuai akan dapat memberi sumbangan yang bermakna kepada masyarakat dalam semua bidang usaha manusia. Masyarakat membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menghadapi tuntutan masa depan secara inovatif. Jadi tidak dibenarkan bahwa seseorang yang memiliki bakat akan dapat mencapai prestasi tinggi dengan sendirinya dan tidak memerlukan perhatian serta pelayanan pendidikam khusus (Utami Muhandar, 1983).
Kebutuhan sosial akan kreativitas dirasakan dimana-mana, dan tampak dalam sistem pendidikan, penggunaan waktu luang, pengembangan ilmu pengetahuan, pemimpin perusahan dan dalam kehidupan berkeluarga. Makna dari pengembangan kreativitas berkaitan dengan kualitas perwujudan diri, peningkatan kemampuan berpikir kreatif, kepuasan dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas hidup. Teori psikoanalisis menekan peranan alam pikiran tidak sadar dalam timbulnya kreativitas, sedangkan teori humanistik lebih merlihat kreativitas sebagai sesuatu yang dilakukan secara sadar dan intensional.

Daftar Pustaka

Rogers, C. 1982. “Towards a Theory of Creativity.” Dalam P.E Vernon (Ed.), Creativity. Middlesex: Penguin Books.
Utami Muhandar, S.C. 1977. Creativity and Education. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Utami Muhandar, S.C. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

tyaset4.blog.com/2010/02/15/definisi-kreativitas/
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.../Makalah_Kreativitas.pdf

Pancasila Part 1

Question
Pandangan lahirnya pancasila diilhami dari gagasan-gagasan besar dunia dan pengalaman bangsa-bangsa lain. Pancasila berakar pada kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Apakah pancasila sebagai ideologi gado-gado?
Jelaskan pokok pikiran pandangan anda!

Bangsa Indonesia memiliki visi dan pandangan hidup yang kuat (nasionalisme), berdasarkan sejarah yang sudah banyak tercatat, di Indonesia berkembang nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Sehingga nilai-nilai pancasila tersebut semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Setiap aspek penyelenggaran negara bersumber pada nilai-nilai pancasila termasuk sistem peraturan perundangan-undangan di Indonesia. Oleh karena itu, dalam merealisasikan kenegaraan termasuk ke dalam proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa pancasila merupakan nilai dalam kenegaraan baik dari segi pembangunan nasional, ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya maupun pertahanan keamanan.

Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan pertanyakan yang diberikan mengenai pandangan lahirnya Pancasila itu sendiri? Menurut saya, Pancasila itu adalah dasar negara yang tersusun jelas dan memberi manfaat. Kenapa demikian?

Pancasila merupakan Pandangan hidup masyarakat Indonesia pada umumnya. Seperti kitab suci Al Quran yang digunakan oleh orang-orang yang menganut agama islam, pancasila juga digunakan dan sudah di anggap sebagai alat untuk penujuk arah kemana kita harus melangkah, mencari dan mendapatkan sesuatu yang berguna. Namun Pancasila bukanlah kitab suci Al Quran yang diciptakan sempurna. Pancasila merupakan suatu nilai dari segala penjabaran tentang norma-norma yang mengajarkan dan mengingatkan manusia bahwa setiap kehidupan itu mempunyai aturan-aturan yang harus kita patuhi dan kita laksanakan. selain itu, dalam Pancasila juga terkandung pemikiran-pemikiran kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komperehensif yang seharusnya setiap orang memilikinya. Agar dapat menjalani kehidupan ini sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ada sebelum kita lahir.

Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis, melainkan pancasila merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber norma.

Dalam Pancasila ada 3 aspek penting yang harus di miliki oleh setiap orang.
1. Nilai
Merupakan suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan banyak hal, hingga selanjutnya diambilah sebuah keputusan. Keputusan adalah suatu nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik. Dengan demikian, nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.
2. Norma
Merupakan suatu perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, sosial, moral dan religi. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.
3. Moral
Merupakan ajaran tentang hal yang baik dan buruk yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Moral dalam perwujudannya dapat berupa aturan-aturan atau prisip yang benar, baik terpuji dan mulia.

Keterkaitan nilai, norma, dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya terpelihara di kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digarisbawahi bila individu, masyarakat, bangsa dan negara ingin membangun sebuah struktur yang kuat tumbuh. Mendidik masyarakat merupakan gerakan bersama, bukan sekadar mengajarkan wawasan dan keterampilan, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk membangun pilar-pilar pembelajaran dalam diri manusia pada masyarakat. Dan hal itu menjadi bukti bahwa masyarakat mempunyai potensi yang besar dalam membangun dan memperbaiki kehidupannya dengan cara-cara yang dimilikinya.

kepribadian tidak pernah berdiri sebagai suatu hal yang terpisah, dan yang terisolasikan. Meskipun penelitian di bidang ”kepribadian” ini masih seluas hutan belukar yang baru mengalami sedikit pembabatan, tapi agaknya satu kesepakatan telah dicapai untuk mengatakan bahwa kepribadian itu erat sekali berhubungan dengan kultur. Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjuk dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. Pancasila memberikan gambaran tentang jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, selain itu Pancasila juga memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Seperti yang di katakan oleh Ir. Soekarno dalam tulisannya, “Pancasila adalah lima mutiara galian dari ribuan tahun sap-sapnya sejarah bangsa sendiri”.

Terdapat di setiap sila, bahwa tiap-tiap sila tak terlepas dari sifat universal yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia berkembang. Jadi dapat disimpulkan, bahwa Pancasila ada sumber dari kepribadian bangsa yang tidak bisa dicampur adukan dengan kepribadian bangsa lain. Karena pancasila merupakan cermin pandangan hidup masyarakat Indonesia untuk mewujudkan pandangan hidup bangsa dan pandangan hidup Negara.

Jumat, 16 Maret 2012

TUGAS MATEMATIKA & ILMU ALAMIAH DASAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alam merupakan karunia Tuhan Yang Mahas Esa yang diberikan kepada manusia untuk dinikmati, tetapi bukan hanya itu saja alam harus dijaga agar tetap terus dilestarikan dengan baik. Pada hakikatnya, alam merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena di alam semesta yang terjadi dalam kehidupan manusia. Alam menyediakan begitu banyak energi. Potensi daya alam dapat digunakan untuk kebutuhan dan kepentingan manusia. Namun, manusia terkadang masih saja tidak mensyukuri apa saja yang sudah tersedia dalam hidup ini.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi suatu kejadian yang timbul dalam kehidupan yang dapat menjadi sebab timbulnya kejadian lain yang dapat memberdayakan dan merusak kehidupan itu sendiri. Interaksi kita dengan alam dan lingkungan sekitar, akan menentukan bagaimana kepedulian kita pada setiap apa saja yang sudah terjadi di sekitar kita. Alam memiliki hukum alam yang mengatur segala sesuatu dalam kehidupan dan akan menghukum semuanya tanpa ada batasnya pada setiap yang melanggarnya, tetapi tidak sedikit pun yang melanggarnya akan terkena dampaknya. Namun, alam juga mengajarkan bagaimana cara meraih kesuksesan dalam hidup.

Pengalaman dalam hidup menunjukan ketidakmampuan kita menentang dan melawan bencana alam. Berdasarkan apa yang kita lihat selama ini, kita lebih banyak terlihat ingin menguasai lingkungan denga cara-cara yang tidak terpuji, contohnya saja merusak eskosistem alam berupa membuat hutan menjadi gundul, pencemaran yang disebabkan limbah pabrik, memancing ikan menggunakan pukat harimau serta melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak alam itu sendiri. Alam hidup seperti manusia, jika ia marah dan murka, ia akan mengungkapnya seperti halnya manusia.

Komunikasi efektif dapat tercipta jika ada pengaruh dari informasi yang disampaikan dan kebudayaan yang terjadi didalam masyarakat. Lingkungan adalah tempat dimana seseorang bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama. Lingkungan yang ditempati oleh seseorang bisa berbentuk lingkungan yang sempit dan lingkungan yang luas. Di dunia ini manusia memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari banyak segi. Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan. Oleh karena itu, manusia memengang peranan penting dalam membangun kehidupan untuk menjadi lebih baik.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembahasan

Petir adalah salah satu fenomena alam yang disebabkan karena adanya peluahan muatan elektrik di atmofir yang memiliki arus yang tinggi. Petir merupakan hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besar sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat berupa guntur atau halilintar. Halilintar dapat membunuh manusia, merusak apapun yang tersambar, bahkan bisa menghancurkan bangunan, pemancar, pohon-pohon dan lainnya. Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif (proton). Menurut ahli fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda, ada beberapa tahapan yang biasamya dilalui. Pemampatan muatan listrik pada awan, pada umumnya akan menumpuk bagian paling atas awan yang bermuatan negatif. Pada bagian tengah merupakan tempat muatan listrik bermuatan positif, sementara di bagian permukaan merupakan bagian muatan negatif yang bergabung menjadi satu dengan muatan positif. Maka pada bagian permukaan inilah petir bisa berlontaran. Prisip dasarnya kira-kira saman dengan lompatan api pada busi.

Adapun difinisi halilintar menurut The Title Oxford Dictionary di sebut, “light ning” sis visible electric discharge between cloud or cloud and ground (loncatan atau pelepasan listrik yang dapat terlihat antara awan-awan atau antara awan dan tanah.lebih lanjut lagi disebukan oleh kamus The Advances Learner’s Dictionary of Current English (oleh A.S. Hornby, E.V. Gatenby, dan H. Wakefield) disebutkan, “Lightning:flash or bight light produced by natural electricity in the sky, with thunder” ( halilintar atau kilat adalah cahaya atau sinar terang yang dihasilkan oleh listrik alam di langit, disertai guntur).

Proses terjadinya petir karena adanya hubungan interaksi awan dengan awan, keadaan didalam awan itu sendiri, kondisi awan yang berada diudara, kondisi hubungan antara awan dengan kondisi bumi yang tidak seimbang dan lain sebagainya. Petir hanya menyambar saat hujan atau badai terjadi. Petir dapat menyambar sebelum, pada saat atau setelah hujan atau badai. Bahkan petir sering muncul di langit biru pada cuaca yang cerah. Petir tidak dapat menyambar tempat yang sama ke dua kalinya. Petir sering menyambar di tempat yang sama berulang-ulang, terutama tempat yang tinggi dan berujung lancip, seperti gedung pencakar langit, wilayah perbukitan dan tiang-tiang metal yang berdiri kokoh.


2.2 Pokok Pikiran

Saat ini di Indonesia sudah banyak isu berkembang mengenai fenomena-fenomena alam yang aneh terjadi dalam kehidupan masyarakat dan sudah menjadi jadi perbincangan hangat jika banyak berita bermunculan di media cetak maupun di media elektronik. Terkadang apa yang kita dengar tentang fenomena-fenomena yang terjadi dapat membuat hampir seluruh masyarakat dibuatnya menjadi resah, tapi tak sedikit orang juga menganggap itu hanyalah sebuah hal yang kebetulan terjadi.

Banyak sekali kejadian-kejadian aneh berkembang diluar pemikiran manusia. Seperti yang kita tahu, pernah suatu ketika dalam berita di media elektronik tersiar kabar mengenai seorang anak yang sedang melintasi jalan saat hujan, tiba-tiba ia tersambar petir. Dalam berita tersebut menjelaskan bahwa ketika anak tersebut tersambar petir dan anak jatuh pingsan. Ketika anak tersebut tersadar, anak tersebut tidak merasakan hal-hal apapun. Padahal jika ada seseorang yang tersambar petir, maka seharusnya bergegas memberi pertolongan karena petir sangat berbahaya. Namun yang terjadi dan nyatanya anak tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Tersadar dari pingsan, anak tersebut menemukan sebuah batu yang mungkin sekarang bisa disebut batu ajaib.

Dalam menjalani keseharinya, orang tua dari anak itu merasakan adanya hal yang aneh dengan sang anak. Anak tersebut cenderung jadi pendiam dan menutup diri. Ketika ada salah satu kerabat anak tersebut mengeluh sakit, tiba-tiba anak ini datang mendekati saudaranya tersebut dan memberi air minum yang sudah dicelup batu yang tersambar petir. Alhasil beberapa saat kemudian, saudaranya yang merasakan kondisinya membaik. Setelah anak tersebut anggap berhasil menyembuhkan orang yang sakit layaknya seperti dokter, akhirnya lewat berita di media cetak maupun elektronik, si anak kecil tersebut menjadi bahan pembicaraan dikalangan masyarakat dan dari situlah munculnya banyak komentar dan pendapat dari masyarakat mengenai metode cara penyembuhan alternatif instan yang berasal dari petir.

Anak kecil yang kerap di sapa “Ponari” dukun dari jombang, berkat kejadian tersebut, kehidupannya berubah dari seorang anak kecil biasa menjadi seorang anak kecil yang luar biasa. Setelah cukup lama menjadi perbicangan hangat di masyarakat, akhirnya ia terkenal berkat batu ajaib yang dia temukan. Banyak warga sekitar rumahnya bahkan masyarakat yang datang dari kejauhan, tapi seluruh daerah sekitar berbondong-bondong membawa air agar dicelupi batu milik ponari. Mereka menginginkan kesembuhan dengan meminum air yang dicelup batu tersebut. Begitu banyaknya, hingga saat itu membuat empat orang tergencet-gencet dan membawa pada kematian. Tidak hanya itu, ketika keluarga Ponari menutup tempat prakteknya karena Ponari harus sekolah, masyarakat menyerbu sumur-sumur tetangga Ponari dan menganggap air di sana juga terpengaruh batu. Bahkan mengambil air got di rumah Ponari dengan harapan air bekas mandi yang tercelup batu akan berpengaruh ke air got itu.

Berdasarkan pengamatan yang dapat dilihat dari kisah ponari anak si ajaib ini, dapat dipastikan bahwa masyarakat dapat mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat fiksi. Sebenarnya jika kita dapat melihat dari sisi yang benar, penyakit tersebut bisa disembuhkan bukan karena batu yang terkena petir tersebut. Melainkan kesembuhan itu datangnya dari sang pencipta, mungkin hanya caranya saja untuk menafsirkannya berbeda. jika memang batunya ponari mengandung khasiyat dengan kandungan zat tertentu yang bisa menyembuhkan suatu penyakit, maka bisa saja begitu. Tapi persoalannya perilaku masyarakat yang datang ke sana sudah sangat tidak realistis karena mereka lebih percaya pada kekuatan mistisnya.

Karena keterbatasan akan ilmu pengetahuan, hampir sebagian masyarakat jadi percaya. Padahal manusia itu diciptakan untuk memiliki keyakinan dan pemikiran yang meluas, karena mereka mempunyai kepercayaan lewat adanya agama dalam kehidupan mereka. Tapi jika karena hal-hal seperti ini dianggap sebagai sesuatu hal yang lumrah, maka tingkat kepercayaan akan takdir yang sudah melekat pada diri kita akan memudar begitu saja dan hal tersebut tidak baik.



BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seharusnya kita sebagai masyarakat, harus memberikan perhatian kepada masyarakat yang tidak memiliki atau memiliki kekurangan dalam ilmu pengetahuan. Sehingga tidak terjadi salah pengertian mengenai fenomena-fenomena yang kerap terjadi. Memang diakui, di Indonesia tingkat pendidikan di seluruh wilayahnya masih dalam presentase yang memperihatinkan. Maka untuk mencegah hal tersebut, kita bisa memberikan pembelajaran sebagai pengantar dan menambah ilmu. Agar kebodohan di negeri ini bisa dihapuskan dan kita dapat membangun negara yang cerdas serta berprestasi.

3.2 Saran

Percayalah akan hal-hal yang sudah diajarkan dalam agama kita masing-masing, jangan mempercayai hal-hal yang tidak pasti. Karena itu akan merugikan diri sendiri bahkan orang lain.

____________________________________________________________

Daftar Pustaka

Sumber:

http://id.shvoong.com/social-sciences/1853071-berpikir-positif-berdasarkan-fenomena-halilintar/#ixzz1oumDst1G

http://mediaislamnet.com/2010/01/fenomena-ponari-cermin-masyarakat-sakit/

http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943463-pengertian-kepribadian-menurut-para-ahli/#ixzz1i7zMDUpB

Nugrho Achmad Muchji, Widyo. 1994. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta. Gunadarm

Heru Basuki A.M. 2008. Psikologi Umum. Jakarta. Gunadarma